9 Penyebab Wanita Menopause Dini, Yang Perlu Anda Ketahui

monopouse

Metrobatam.com – HAMPIR semua wanita akan mengalami menopause, rata-rata memasuki usia 45 tahun. Namun, beberapa hal bisa menyebabkan wanita lebih cepat mengalami menopause.

Tentu semua wanita tidak ingin terlalu cepat mengalami menopause. Karena itu, Anda perlu mengetahui penyebab menopause dini untuk mencegahnya.

Berikut 9 penyebab wanita lebih cepat menopause sebagaimana dikutip Prevention, Jumat (19/2/2016).

Terserang penyakit autoimun

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh akan melemahkan dan menyerang jaringan tubuh, termasuk ovarium atau reseptor estrogen. Studi dalam National Institutes of Health pada tahun 2011 mengungkapkan, setiap gangguan autoimun berhubungan dengan risiko menopause dni.

Epilepsi

Wanita dengan gangguan kejang ini berisiko mengalami kegagalan ovarium prematur yang mengarah ke menopause. Sebuah penelitian Georgetown University menemukan, dalam kelompok wanita epilepsi, sekira 14 persen mengalami menopause dini.

Kemoterapi

Langkah ini untuk melenyapkan sel kanker, sehingga tidak mengejutkan bahwa kemoterapi mengambil folikel ovarium, terutama pada wanita di atas usia 40 tahun. Sedangkan, studi menunjukkan bahwa, di antara 0 hingga 40 persen dari wanita di bawah usia 40 tahun mengalami menopause setelah kemoterapi.

Bedah

Jika memiliki endometriosis, kista berpotensi kanker, penyakit radang panggul dari infeksi menular seksual, di mana ovarium terbungkus dalam jaringan fibrosa, Anda mungkin membutuhkan operasi pengangkatan ovarium. Operasi pengangkatan indung telur tersebut dapat mempercepat wanita mengalami menopause.

Gangguan genetik

Jika Anda mengalami menopause dini, mungkin bisa jadi membawa Sindrom Fragile X, yaitu bentuk paling umum dari keterbelakangan mental. Menurut American College of Obstetricians dan Gynecologist tahun 2006, 1 dari 250 perempuan membawa permutasi berisiko tinggi mengalami kegagalan ovarium prematur sebesar 20 persen.

Merokok

Sebuah studi BMJ 2015 menunjukkan bahwa, baik menjadi perokok aktif maupun pasif, atau hidup bersama perokok selama 10 tahun, kemungkinan menopause 1-2 tahun lebih awal. Mengenai hal tersebut, asisten profesor di Michigan State University College of Human Medicine, Diana L. Bitner, MD, mengatakan, ketika Anda merokok sebungkus sehari atau lebih, maka itu akan merusak sel-sel pada setiap tingkat.

“Dan ketika merusak folikel ovarium (kantung berisi cairan dalam ovarium sebagai tempat sel telur berkembang-red), maka wanita akan kehabisan folikel ovarium lebih cepat,” ujarnya

Minum alkohol

“Wanita yang meminum alkohol, berarti tidak mendapatkan vitamin, serat dan protein sehat. Saya telah melihat pasien wanita peminum alkohol mengalami menopause dini,” tutur Bitner

Sebuah studi National Institutes of Health juga menunjukkan bahwa wanita yang gemar minum alkohol dapat mengalami menstruasi tidak teratur dan menopause dini., serta menganggu hormon reproduksi dan memicu gangguan lain, seperti penyakit hati, pankreas dan kekurangan gizi.

Terlalu stres

Dalam temuan studi Boston University School of Public Health mengungkapkan, wanita yang mengalami kesulitan ekonomi 80 persen lebih berisiko mengalami menopasue dini. Hal ini disebabkan oleh stres akibat kesulitan keuangan.

“Kami tahu ada hubungan antara sistem kekebalan tubuh dan stres, tetapi tidak tahu persis apa itu,” kata Bitner

Menurutnya, kesulitan keuangan yang dialami wanita banyak dari faktor tempat kerja. Akibatnya, dampak dari stres tidak bisa dihindari oleh para wanita yang mengarah pada menopause lebih cepat.

“Wanita-wanita ini berpotensi kelebihan berat badan, diabetes, dan tidak tidur. Ini konstelasi yang mempengaruhi usia organ tubuh, termasuk ovarium,” jelasnya.

Karena itu, Bitner menyarankan wanita untuk menghindari stres dari kehidupan sehari-hari. “Salah satunya dengan tidur teratur. Mengonsumsi makanan penuh nutrisi juga membantu wanita terhindari dari menopause dini,” tutupnya.

Terlalu kurus

Profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Yale University School of Medicine, Mary Jane Minkin, MD mengatakan, menderita anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan masalah di ovarium. Hal ini dapat mengarah kepada menopause lebih cepat.

“Namun, ini bukan benar-benar menopause. Pada wanita yang benar-benar ramping, hipotalamus yang membuang kotoran keluar,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurut seorang instruktur klinis di Harvard Medical School, Julia Schlam Edelman, MD, Jika wanita bertubuh ramping mendapat suntikan ekstrak hipotalamus atau berat badan naik, maka ovulasi dapat kembali normal. Sementara itu, menurut CDC, indeks massa tubuh yang sehat adalah antara 18,5 sampai 24,9.

Sedangkan, indeks massa tubuh di bawah 18,5 dianggap terlalu kurus dan berpotensi mengalami menopause dini. Jadi, sebelum berkeinginan memiliki tubuh ramping, pikirkan terlebih dahulu ketentuannya. (ls)