Metrbatam.com – Kadang-kadang, emosi bisa sangat mengganggu, bahkan adakalanya emosi mengubah situasi jadi menakutkan. Akan tetapi, ketahuilah bahwa pada dasarnya tidak pernah ada emosi yang bisa dikatakan “salah”. Kita bisa mengendalikan emosi dengan belajar mengenali dan menanggapinya dengan cara yang baik dan bermanfaat, bukan dengan mengabaikan atau menekannya. Cobalah membayangkan “pengaturan” emosi ini seperti sedang mengatur suhu menggunakan termostat. Selain merasa lebih tenang, tubuh kita akan lebih sehat jika kita mampu mengendalikan emosi!
Metode 1 dari 5: Mengendalikan Emosi yang Muncul pada Saat Tertentu
1.
Berusahalah menenangkan diri dan kembali memfokuskan pikiran. Sering kali, kita mudah terbawa emosi sehingga bereaksi di luar kendali. Ketika Anda merasa terjebak dalam situasi emosional yang tidak terkendali, berusahalah menyadari apa yang sedang terjadi dan mulailah memperhatikan apa yang tubuh Anda rasakan. Cara ini akan “mengalihkan” pikiran Anda dari tekanan sehingga Anda mampu menyadari situasi yang sedang terjadi.
- Biasanya, akan muncul berbagai efek pada tubuh saat emosi kita terstimulasi, misalnya detak jantung semakin cepat, otot-otot terasa mengencang atau menjadi tegang, dan napas menjadi lebih cepat atau pendek.
- Banyak orang yang terbiasa memberikan respons emosional yang disebut “reaktivitas otomatis”. Reaktivitas otomatis adalah sebuah “kebiasaan” yang dibentuk oleh otak untuk bereaksi secara otomatis terhadap stimulan, misalnya terhadap pengalaman emosional, dengan cara tertentu. Kebiasaan ini bisa membuat Anda merasa tidak mampu mengendalikan reaksi emosional. Kabar baiknya, Anda bisa melatih otak dengan berfokus pada situasi yang sedang terjadi.
2
Aturlah napas Anda. Ketika emosi semakin intens, tubuh Anda akan masuk dalam kondisi “serang atau mundur”. Respons inilah yang mengaktifkan sistem saraf simpatik dengan menyalurkan adrenalin dan zat kimia lainnya ke seluruh tubuh sehingga irama detak jantung menjadi lebih cepat, napas lebih pendek, otot-otot mengencang dan menjadi tegang.Dengan bernapas panjang dan teratur, Anda akan merasa lebih tenang dan rileks karena lebih banyak oksigen yang mengalir dalam tubuh.
- Letakkan telapak tangan Anda, satu di dada dan satu lagi di perut di bawah tulang rusuk paling bawah. Tariklah napas panjang perlahan-lahan melalui hidung selama 4 hitungan sambil merasakan paru-paru dan perut Anda mengembang terisi udara.
- Tahan dahulu napas Anda 1-2 detik, lalu buanglah napas sedikit demi sedikit melalui mulut. Cobalah bernapas dengan cara ini 6-10 kali per menit.
3.
Lakukanlah relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation [PMR]). Selain meredakan stres dan ketegangan, Anda bisa belajar mengenali tanda-tanda ketegangan fisik dengan melakukan teknik relaksasi ini.
- Carilah tempat yang tenang dan nyaman agar Anda bisa menyendiri selama 15 menit. Atau, relaksasi otot progresif ini bisa Anda lakukan sambil duduk di tempat kerja.
- Duduklah dengan nyaman. Jika baju yang Anda kenakan terasa agak kencang, longgarkan dahulu. Mulailah bernapas dalam-dalam untuk membersihkan paru-paru.
4 Gunakan teknik visualisasi. Bagi banyak orang, perasaan rileks saat melakukan visualisasi bisa membantu mereka mengendalikan respons emosi dengan cepat.Awalnya, Anda mungkin perlu berlatih beberapa waktu, tetapi setelah mengetahui cara visualisasi yang paling tepat, Anda bisa mengubah situasi yang selama ini memicu stres menjadi momen yang mampu Anda hadapi dengan baik.
5 Berusahalah mengenali dan menantang gagasan negatif yang muncul karena rasa takut.
Setiap orang bisa merasa takut pada apa saja. Akibatnya, kita membiarkan rasa takut mengendalikan pikiran logis sebab kita yakin sesuatu yang buruk akan terjadi, walaupun tidak ada bukti pendukungnya. Setelah Anda mengerti bahwa ketakutan adalah penyebab terjadinya distorsi, berusahalah untuk tidak lagi berpikir seperti ini dan carilah solusi yang masuk akal. Berusahalah menghilangkan gagasan negatif. (Ls)
sumber WikiHow