Tiru Gaya Ahok, Rudi Marah-marah di RSUD, Rupanya Dia yg Belum Tandatangani SK

Wali Kota Batam, Rudi

Metrobatam.com, Batam – Ketika baru dilantik beberapa bulan lalu, Rudi mengungkapkan angan-angannya akan meniru gaya kepemimpinan Ahok di Jakarta, Emil di Bandung dan Risma dari Surabaya. Ternyata Rudi betul-betul mempraktekkan gaya Ahok dengan memarahi sejumlah pegawai Rumah Sakit Embung Fatimah, Batam.

“Panas, kenapa ini? Segera perbaiki. Saya tahunya pekan depan sudah dingin,” kata Wali Kota Muhammad Rudi marah-marah saat inspeksi mendadak di RSUD Embung Fatimah Batam, Kamis.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi berang begitu mengetahui hampir seluruh bagian dalam Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah terasa panas, dan pendingin tidak bekerja maksimal.

Rudi menahan rasa marahnya mulai dari ruang tunggu pasien yang sudah terasa panas, kemudian ia berjalan ke lorong-lorong, memasuki beberapa ruang, dan tetap tidak terasa sejuk sesuai harapan.

Bacaan Lainnya

“Saya tidak tahu bagaimana caranya, tambah AC-nya,” kata dia dengan nada tinggi.

Plt Dirut RSUD Embung Fatimah, Jeni Iryani yang baru saja diangkat menggantikan Andi Fadillah Malarangan paska ditetapkannya sebagai tersangka berjanji akan mengupayakan memperbaiki kondisi rumah sakit yang panas.

Ia mengatakan tidak memiliki wewenang dalam penggunaan anggaran RSUD, karena hanya menjabat Plt, mengingat Dirut RSUD sedang menjalani persoalan hukum di Jakarta.

Belum Keluar SK

Kepala bagian Umum Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF) Zulkaf Hambali Skm yang mendapat teguran sangat keras dari Wali kota Batam Rudi.

“Selama ini saya banyak mendapat pengaduan dari masyarakat dan pegawai di rumah sakit ini, bahwa kondisi ruang perawatan sangat panas. Ini apa masalahnya, siapa yang bertanggungjawab untuk masalah ini. Kenapa hal itu bisa terjadi, masalahnya dimana,”tanyanya.

Sementara Zulkaf Hambali yang bertanggung jawab dengan hal tersebut hanya terdiam dan mengatakan dirinya takut untuk melaksanakan lelang karena SK-nya belum turun.

“Iya memang semua pendingin yang ada di ruang perawatan RSUD sudah lama tidak diservis jadi sudah tidak dingin lagi. Kami mau melaksanakan lelang, tetapi SK belum turun,” kata Hambali.

Hambali menjawab bahwa SK penunjukannya sudah berada di meja Wali Kota Batam tetapi belum ditanda tangani.

“Kenapa tidak ketemu saya? memang dananya berapa? kenapa bisa selambat ini, kan bisa dikerjakan dulu. Kamu takut ya, kalau kamu takut biar kita pindahkan entah kemana,”tegas Rudi.

Rudi menegaskan jika masih mendapat laporan dari warga dan pasien mengenai ruang perawatan yang panas semua akan mendapat akibatnya.

Salah seorang pasien yang berada dilokasi saat Rudi marah-marah menilai cara-cara memperlakukan Kabag Umum terlalu berlebihan, padahal dia sudah menjawab alasan kenapa dia tidak bisa melakukan pekerjaannya untuk memperbaiki AC yang kurang berfungsi.

“Tujuan Walikota itu baik, tapi penyampaiannya tidak membuat saya simpati dengan cara-cara seperti itu. Janganlah pegawai itu dimarah-marahi didepan umum. kan malu  juga dia itu. Apalagi kesalahan itu, nampaknya bukan pada dia, tapi malah pada si Rudi Walikota itu, yang belum menandatangani SK yang sudah dimejanya,” Afrizet yang jadi kesal melihat gaya walikota.  (mb/dbs/antara)

Pos terkait