Begini Detik-detik Saat Mahasiswa UMSU Habisi Dosen 63 Tahun

Foto : Pelaku pembunuhan dosen, Roymardo Sah Siregar, mahasiswa semester akhir FKIP UMSU (mb/tribun)

Metrobatam.com, Jakarta – Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU), Nurain Lubis, tewas ditikam mahasiswanya. Pelaku diketahui bernama Roymardo Sah Siregar, mahasiswa semester akhir FKIP UMSU, warga Jalan Merdeka, Gang Madrasah, Padang Sidempuan Utara.

Nurain, yang pernah menjabat Dekan FKIP UMSU, ditemukan tewas bersimbah darah dengan beberapa luka bekas tusukan dan sayatan di leher. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Helfi Assegaf mengatakan Nurain Lubis ditemukan tewas di kamar mandi Gedung B UMSU di Jalan Muktar Basri, Medan.

“Kejadiannya sekitar pukul 16.00, dan jenazah Nurain Lubis umur 63 tahun dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan dalam kondisi tak bernyawa,” kata Helfi, Senin petang, 2 Mei 2016.

Polisi sempat kewalahan menangkap pelaku karena melarikan diri ke gedung Fakultas Ekonomi. “Polisi sempat dihadang mahasiswa karena tidak mengetahui peristiwa yang sebenarnya. Setelah melalui negosiasi, akhirnya pelaku berinisial RSS bisa dibawa polisi ke luar kampus,” ujar Helfi. Roymardo, kata Helfi, sudah di tangan penyidik Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Medan.

Bacaan Lainnya

Polisi, menurut Helfi, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan sebilah pisau serta pakaian yang berdarah. “Motif pembunuhan sedang digali. Untuk sementara, dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan, disebut pembunuhan itu terjadi karena faktor perkuliahan. Namun, apa motif yang sebenarnya dan apakah ada unsur perencanaan, masih didalami,” tutur Helfi.

Informasi yang diperoleh, awalnya pelaku datang ke gedung FKIP untuk membicarakan masalah perkuliahan dengan Nurain. Namun pertemuan itu berakhir dengan ribut kecil. “Tiba-tiba saja terdengar jeritan dari dekat ruang dosen, tepatnya di kamar mandi. Rupanya leher Bu Nurain sudah berdarah-darah,” ucap Fadhil, seorang mahasiswa UMSU.

Rektor UMSU Agussani yang dihubungi mengaku masih mengumpulkan keterangan dari orang-orang yang berada di lokasi kejadian. “Saya sendiri belum tahu peristiwa yang sebenarnya. Namun peristiwa itu benar adanya. Saat ini staf UMSU berada di RS Bhayangkara Medan,” kata Agus. (mb/tempo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *