Proyek Tol laut Jokowi di Batam Bermasalah, Ini Dia Pelabuhannya..

Foto : Proyek pembangunan pelabuhan pancung (pengumpan) di Sekupang yang sudah dikerjakan sejak Juni 2015 lalu hingga saat ini belum selesai-selesai. Diduga ada masalah dalam proyek ini.

Metrobatam.com, Batam – Proyek pembangunan pelabuhan pancung (pengumpan) di Sekupang yang sudah dikerjakan sejak Juni 2015 lalu hingga saat ini belum selesai-selesai, meski sudah menghabiskan dana miliaran rupiah. Belum nampak wujudnya pelabuhan itu sebagai salah satu proyek prestisius yang masuk dalam program pembangunan tol laut Pemerintahan Jokowi di Batam. Diduga ada masalah dalam proses pengerjaan proyek ini.

Berdasarkan pantauan Metobatam.com dilokasi kemarin, progres pembangunan pelabuhan tersebut saat ini baru selesai satu lantai dari dua lantai yang direncanakan. Tidak terlihat plang proyek dilokasi tersebut sebagai ketentuan yang wajib dilakukan oleh pemenang tender, sehingga tidak diketahui lama pengerjaan proyek ini. Terlihat hanya beberapa orang tukang saja yang bekerja di lokasi proyek tersebut. Sebagian bangunan ini dijadikan tempat parkir kendaraan bermotor. Jalan akses menuju lokasi rusak dan becek tergenang air. Target pelabuhan ini bisa dioperasikan untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran nampaknya tidak tercapai.

Informasi yang berhasil dihimpun, proyek pembangunan pelabuhan pancung ini merupakan proyek multy years yang dianggarkan dalam satuan kerja di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam pada 2015 dengan nilai pagu Rp 3 miliar. Tender lelang dimenangkan oleh kontraktor dengan PT. Tiga Naga Mas dengan nilai Rp 2,8 miliar. Proyek ini dilelang pada saat-saat menjelang Pilkada Kota Batam 2015.

Kemudian pada tahun 2016 kembali dianggarkan untuk pembangunan tahap kedua sebesar Rp2,5 miliar, dimana tender lelang  dimenangkan oleh PT Karya Tunggal Mulya. Proses pembangunan tersebut mulai lagi dilaksanakan pada bulan Mei 2016 lalu, setelah terbengkalai cukup lama.

Bacaan Lainnya

Proyek ini merupakan salah satu dari empat proyek tol laut yang dicanangkan pemerintah Jokowi di Batam untuk menunjang konektivitas antara pulau. Tiga lagi diantaranya adalah pembangunan dan pembenahan empat pelabuhan rakyat Pelabuhan di wilayah Punggur, Teluk Sunti di Pulau Terong, Pulau Aweng. Tiga pelabuhan yaitu Punggur, Teluk Sunti dan Pulau Aweng didanai oleh APBN dengan anggaran senilai Rp 7 miliar. Sedangkan pembangunan Pancung Sekupang dari APBD Kota Batam senilai Rp 2,4 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam ketika dikonfirmasikan tentang adanya permasalahan dalam proses pembangunan pelabuhan ini terkesan mengindar. Meski sudah beberapa kali dihubungi untuk meminta keterangan, namun Zulhendri tidak bersedia ditemui. Melalui sambungan telepon, Jumat (11/6/2016) lalu, Zulhendri meminta kepada Metrobatam.com untuk menilai sendiri apakah pelabuhan itu sudah layak atau tidak digunakan untuk arus mudik lebaran.

“Kamu lihat sendiri lah, bagaimana kondisi pelabuhan pancung apakah sudah layak atau belum. Jangan tanya kepada saya,”ujar Zulhendri dengan suara meninggi.

Dia menegaskan bahwa bulan lalu pelabuhan pancung sudah selesai dan sudah bisa dioperasikan tahun ini untuk arus mudik lebaran.

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan wawancara dengan media, Zulhendri menjelaskan rencananya pemerintah akan membangun pelabuhan dalam dua lantai, lantai pertama untuk penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang. Serta lantai ke dua untuk ruang parkir kendaraan.”Nanti dibuat rapi, yang jualan dimasukkan ke dalam, di atasnya ruang parkir, sirkulasi dibuat bagus,” kata dia.

Namun melihat kondisi fisik saat ini, nampaknya rencana yang disampaikan Zulhendiri tersebut sangat jauh dari kenyataan yang ada dilapangan. (mb/parlin)

Pos terkait