Susah Cari Masjid, Faisal Buat Aplikasi Masjid Terdekat

Metrobatam, Bandung – Akibat kesulitan mencari masjid terdekat saat berkendara, Faisal Hidayat, 37 tahun, tertantang untuk membuat aplikasi Masjid Terdekat. Bernama pembuat Hafiy’s Lab, aplikasi gratis tanpa iklan itu bisa diunduh di Google Play Store. Sebulan sejak peluncuran 29 Juni 2016, pengunduhnya kini sekitar 15 ribu orang dari 50 negara.

Menurut Faisal, aplikasi buatannya memadukan layanan aplikasi Google Maps, termasuk lokasi masjid yang sudah terdata di sana. Pengguna sekaligus mendapat informasi jarak, waktu tempuh, dan rute terdekat menuju masjid pilihan.

“Dengan coding khusus, saya mendekatkan data masjid di Google Maps, paling jauh sekitar 1-2 kilometer di sekitar lokasi pengguna,” kata warga Jatibening, Bekasi, itu saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 Juli 2016.

Aplikasi Masjid Terdekat membuka akses lokasi masjid di penjuru dunia. Di luar negeri yang jumlah masjidnya tidak sebanyak di Jawa misalnya, pengguna harus mendekatkan lokasi pengguna di peta (zoom up) untuk mencari masjid, seperti laporan pengguna di Selandia Baru. Saat Tempo menjajalnya di Bandung, sebaran masjid langsung muncul. Jarak masjid terdekat misalnya 750 meter, dan yang terjauh 2 kilometer.

Bacaan Lainnya

Dari komentar tinjauan pengguna, lokasi masjid ada yang meleset. Ada juga menurut Faisal, masjid yang tertera sudah tidak ada, atau tempat ibadah itu bukan masjid melainkan mushala. Pembaruan atau koreksi lokasi masjid, bisa dilakukan pengguna pada aplikasi Google Maps dengan pilihan menu Add missing business, lalu masukkan nama masjid dan alamat. Kemudian pada pilihan Category, ketik mosque, dan pengguna bisa sekalian mengambil gambar foto masjid lalu diunggah untuk melengkapi informasi.

Menjelang Buka
Gagasan pembuatan aplikasi itu muncul saat Ramadan lalu. Ketika berkendara menjelang berbuka puasa sekaligus salat, ia merasa kesulitan mencari masjid. Bertanya ke orang hanya menyelesaikan sebagian masalahnya. Sebab rute dan lokasi parkir yang mudah harus dicari sendiri. “Dengan panduan di peta, kita bisa merencanakan jalur dan tempat parkir kendaraan,” kata dia.

Idenya kemudian diwujudkan dalam waktu cepat. Pekerja lepas teknologi informasi itu menggarapnya selama tiga hari. Asumsinya, aplikasi buatannya bisa memudahkan pemudik juga di tengah perjalanan.

Sementara ini aplikasi tersebut baru berfungsi di telepon seluler pintar bersistem operasi Android 4.0.3 ke atas. Syarat lainnya, pengguna telah memasang Google Maps pada perangkatnya, dan harus tersambung ke internet sambil mengaktifkan global positioning system (GPS).

Aplikasi buatan Faisal menambah aplikasi serupa yang tersedia gratis. Nama Masjid Terdekat juga sama seperti aplikasi sejenis buatan Universitas Islam Negeri Bandung yang menyertakan fitur berbeda, seperti foto, rincian masjid seperti tahun berdirinya, hingga acara yang diadakan masjid.(mb/tempo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *