Akui Video Nyabu, Anggota DPRD Padang Pariaman: Saya Nggak Tahu Itu Sabu

Metrobatam, Jakarta – Salah seorang anggota DPRD Padang Pariaman Yanuar Bakri yang nyabu bersama temannya dan videonya viral, menjalani tes laboratorium BNN Pusat, Cawang Jakarta Timur. Yanuar mengaku tak tahu itu sabu.

“Saya tidak tahu itu apa jenis barangnya. Kebetulan saya bersebelahan dengan teman. Teman mengajak saya, dia menanyakan itu apa, saya nggak tau. Pada kesempatan ini juga saya meminta maaf kepada masyarakat yang di daerah saya,” ujar Yanuar Bakri usai menjalani tes di BNN Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/10) malam.

Politisi Demokrat itu mengatakan, tes laboratorium tersebut dilakukan atas permintaan dirinya. Hal tersebut dilakukan sebagai klarifikasi bahwa dirinya sudah bukan pengguna lagi.

“Karena saya dengan iktikad baik kalau saya bukan pengguna, saya serahkan diri di BNN. Saya lakukan tes sebagaimana mekanisme yang ada,” ucap Yanuar.

Bacaan Lainnya

Yanuar meminta maaf kepada masyarkat atas kejadian tersebut, dia siap menerima resiko atas hal itu. Namun Yanuar merasa sudah beritikad baik dengan menjalani tes di BNN.

Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman, Wirya Pansuri yang mendampingi Yanuar, mengatakan bahwa tes di BNN ini juga untuk menentukan sikap partai terhadap Yanuar.

“Dirinya sudah mengakui bahwa memang orang yang ada di video tersebut memang benar dirinya. Nah untuk mengkonkritkan apa yang dijelaskan dirinya di internal partai, maka dari itu tindak lanjutnya kita periksa yang bersangkutan ke BNN Pusat yang ada di Jakarta ini,” ujar Wirya Pansuri.

Kepala BNNP Sumater Barat, Ali Azhar yang juga mengantar Yanuar, mengatakan tes dilakukan secara medis dengan mengambil rambut dan urin. Hasil assessment medis tersebut baru bisa diketahui setelah 3 x 24 jam.

“Nanti kita lihat hasilnya 3 x 24 jam kita berdasarkan data dan bukti yang ada nanti,” ucap Ali.

Sebelumnya, diketahui video anggota DPRD ‘nyabu’ itu viral di media sosial. Setelah ditelusuri oleh BNNP Sumatera Barat, peristiwa itu terjadi pada Oktober 2015 lalu di salah satu tempat di Batam, Kepulauan Riau.(mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *