Sambut Hari Santri, Puluhan Santri di Uji Kesaktian dengan Ledakkan Petasan

Metrobatam, Sidoarjo – Seiring perkembangan teknologi, seorang santri NU tidak hanya dituntut untuk menimba ilmu pengetahuan dan memperdalam ilmu agama. Namun, juga dituntut untuk mengendalikan mental melalui penguasaan diri menjaga kekebalan tubuh dari rasa sakit.

Seperti yang dilakukan puluhan santri di Sidoarjo-Jawa Timur, dalam menyambut Hari Santri pada 22 Oktober 2016, mereka berani menguji kekebalan tubuh melalui uji kesaktian dengan menahan rasa sakit dari ledakan petasan dan kekuatan rantai.

Meneladani sikap kiai dan ulama NU yang memiliki kekebalan tubuh dan kesaktian hasil dari penguasaan emosi dan pembentukan mental yang kuat. Puluhan santri menggelar aksi uji kesaktian di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (14/10).

Dengan menggunakan media petasan yang besar dan memiliki daya ledak tinggi, serta kekuatan rantai. Sejumlah santri dari salah satu perguruan bela diri santri NU melakukan uji kekebalan tubuh. satu per satu santri NU Sidoarjo ini mencoba uji kekebalan tubuh dengan meledakkan petasan ukuran besar di titik bagian tubuh tanpa adanya luka sedikitpun.

Bacaan Lainnya

Diawali dengan sebuah aksi bela diri untuk mengusir gangguan ghaib, mereka meletakkan petasan yang diletakkan di punggung dan tangan untuk kemudian diledakkan. Meski adegan ini uji kekebalan cukup membahayakan, namun tidak membuat semangat santri untuk melakukan uji kekebalan tubuh ini turun.

Mereka tetap ingin mencoba kekebalan tubuh mereka sebagai bentuk upaya untuk penguasaan emosi dan mental dalam kondisi mendesak. Tidak hanya melalui petasan yang diledakkan di tangan atau punggung, mereka juga melakukan uji kekuatan rantai yang dikalungkan di leher untuk kemudian ditarik bersama dengan orang banyak.

Menurut sejumlah santri, untuk membuat dan menambah kekebalan tubuh serta membuat kesaktian ini, hanya dibutuhkan waktu satu bulan. Yakni dengan syarat utama mampu mengendalikan emosi dan pembentukan mental yang kuat.

“Di samping latihan fisik, itu ada latihan mental,” kata salah seorang santri, Slamet.

Aksi uji kekebalan tubuh ini sengaja dilakukan sebagai bentuk sikap dan sifat santri yang mampu menghadapi berbagai rintangan dalam kondisi mendesak dengan tujuan untuk melindungi sesama warga dari berbagai kekuatan musuh yang mencoba melawan dan menindas rakyat.(mb/okezone)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *