Ini Alasan Kapolri Larang Aksi Super Damai 212 di Jalan Sudirman-Thamrin

Metrobatam, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan alasannya melarang aksi Bela Islam Jilid III yang akan di gelar di sepanjang jalan Thamrin –Sudirman. Jenderal Tito membatasi aksi super damai 2 Desember itu karena khawatir demonstran yang digelar melanggar aturan yang ada.

Beberapa alasan itu yakni, jika para demonstran melakukan aksi di sepanjang jalan protokol maka akan berdampak pada kemacaten yang luar biasa di Jakarta. “Kalau gunakan jalan, nantinya jalanan Jakarta pasti macet luar biasa kalau Sudirman-Thamrin ditutup,” tegas Kapolri, di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).

Polri juga beralasan Tugas Polri adalah menegakkan segala peraturan hukum yang ada di Indonesia. Mantan Kapolda Metro Jaya ini tak ingin ada lagi korban, baik itu dari unsur demonstran mau pun aparat keamanan. “Pengunjuk rasa luka, polisi luka, kita tidak ingin itu terjadi lagi, yang rugi kita semua,” tandas Tito.

Tito juga menjelaskan alasan kenapa polisi di berbagai daerah mengeluarkan maklumat. Hal itu dikarenakan untuk mencegah masyarakat melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

Bacaan Lainnya

Sekadar diketahui, setelah menggelar dialog, tercapai kesepakatan antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dengan GNPF MUI bahwa aksi damai 2 Desember 2016 dilaksanakan di Lapangan Monas, bukan di Jalan Thamrin-Sudirman.

Keputusan itu diambil karena aksi salat Jumat di jalan protokol akan mengganggu ketertiban umum dan jadi preseden buruk ke depannya. Menurut Tito, aksi seperti itu bisa diikuti oleh massa di daerah lain di Indonesia sehingga mengganggu ketertiban dan keamanan.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Habib Rizieq mengatakan, yang akan jadi imam dan khatib dalam Salat Jumat itu adalah Ketua MUI KH Maruf Amin. “Yang bertindak sebagai imam adalah Ketua MUI KH Maruf Amin,” ujarnya dalam konferensi pers di MUI, Senin (28/11).

Habieb Rizief menambahkan, pihaknya meminta semua pintu Monas dibuka pada hari pelaksanaan aksi Super Damai Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016. Itu agar tidak terjadi desak-desakan di pintu-pintu keluar ketika Salat Jumat selesai. (mb/okezone)

Pos terkait