Sri Mulyani: Kalau Pemerintah Tak Mau Ngutang, Cari Dimas Kanjeng

Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati speaks during a news conference in Jakarta May 21, 2008. Indrawati said on Wednesday a plan to hike fuel prices by an average of 28.7 percent is "largely final". REUTERS/Supri (INDONESIA)

Metrobatam, Depok – Menteri Keuangan, Sri Mulyani ketika memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) dengan tema ‘Pengantar Ekonomi dan Perekonomian Indonesia’, sempat bercanda soal utang pemerintah.

Salah seorang mahasiswa sempat bertanya kepada mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengenai utang Indonesia yang naik terus tiap tahun. Sri Mulyani pun menjelaskan hal tersebut.

“Kalau bicara utang yang terus naik, kita lihat dulu apa yang diinginkan rakyat. Yang disukai rakyat adalah tidak bayar pajak, semua harga murah, ada subsidi, tidak usah bayar sekolah, dan lain-lain,” katanya kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir di UI, Depok, Senin (28/11).

Menurut Sri Mulyani, jika semua keinginan rakyat itu dipenuhi maka belanja pemerintah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan semakin besar. Kalau belanja pemerintah makin besar, maka utang pun makin besar juga.

Bacaan Lainnya

“Untuk melakukan tugasnya, pemerintah butuh dana besar. Bagaimana bisa punya dana besar kalau masyarakat tidak mau bayar pajak. Tidak ada sesuatu yang turun dari langit, jadi harus ada sistem yang berjalan dengan baik,” ujar Sri Mulyani.

“Tidak ada yang menghasilkan uang secara tiba-tiba. Kalau mau kayak gitu, cari Dimas Kanjeng saja,” canda Sri Mulyani diikuti tawa para hadirin.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi adalah tersangka kasus penipuan penggandaan uang. Korbannya sudah banyak dengan kerugian yang diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

Para korban ini tertipu gara-gara iming-iming Kanjeng yang bisa menggandakan uang. Padahal, uang yang digandakan ini sebenarnya uang milik korban-korban lain. (mb/detik)

Pos terkait