Wiranto Menduga Ada Agenda Politik di Balik Kasus Ahok

KETERANGAN MENKOPOLHUKAM WIRANTO

Metrobatam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengakui agenda politik selalu terselip dalam setiap urusan yang melibatkan elemen bangsa. Tak terkecuali kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Kalau agenda politik, ya ada saja,” kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/11).

Namun begitu, ia berharap agenda politik tersebut bersifat konstruktif dan tidak membuat kegaduhan yang lebih besar. Hal ini pula yang ia tekankan pada partai politik untuk tetap mengkritisi pemerintah dengan langkah yang bijak.

“Saya harapkan agenda politik yang positif, yang konstruktif, selalu begitu kan. Partai politik selalu mengatakan bahwa kita kritisi pemerintah dengan cara-cara yang konstruktif. Konstruktif itu artinya tidak menimbulkan kegaduhan, kekisruhan,” papar dia.

Bacaan Lainnya

Sementara terkait ancaman akan adanya demo 25 November mendatang, Wiranto mengatakan hal semacam itu tak seharusnya dilontarkan. Ancaman, lanjut dia, merupakan bentuk tindak pidana.

Terlebih menurut Wiranto, tuntutan massa demo 4 November agar Ahok diproses secara profesional dan transparan sudah dipenuhi. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun diketahui sudah dijadikan tersangka dugaan penistaan agama.

“Enggak boleh ancam-ancaman, enggak boleh dong. Negeri ini kan enggak boleh mengancam-ancam. Tiap ancaman kan sudah kena pidana,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengimbau jangan ada pihak yang sengaja kembali memanaskan situasi demi kepentingan tertentu. “Ya seharusnya sudah dingin ya. Tatkala para pengunjuk rasa yang sementara ini tuntutannya sesuai dengan hukum dari kepolisian seharusnya sudah dingin dan enggak ada alasan untuk dipanas-panaskan lagi,” tegas Wiranto.(okezone)

Pos terkait