Dubes Rusia Dibunuh di Turki, Kedubes AS dan Iran Ditutup Sementara

Ankara – Selain Amerika Serikat (AS), misi diplomatik Iran yang ada di Turki juga ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan menyusul insiden penembakan di luar Kedutaan Besar AS di Ankara, serta pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov.

Dalam pengumumannya, seperti dilansir Reuters, Selasa (20/12), Kedubes Iran di Ankara mengumumkan tiga kantor konsulatnya di Istanbul, Trabzon dan Erzurum akan ditutup sepanjang hari Selasa (20/12) waktu setempat.

“Seluruh layanan konsuler di konsulat-konsulat Iran yang ada di Istanbul, Trabzon dan Erzurum akan ditutup pada Selasa, 20 Desember. Kami mengimbau seluruh warga Iran untuk menghindari lokasi-lokasi ini,” demikian pernyataan Kedubes Iran dalam situsnya.

Penutupan aktivitas diplomatik itu dilakukan setelah Dubes Karlov tewas ditembak saat tengah memberikan sambutan dalam pembukaan pameran foto di sebuah galeri seni di Ankara pada 19 Desember.

Bacaan Lainnya

Pelaku yang bernama Mevlut Mert Altintas (22) merupakan anggota kepolisian antihuru-hara selama 2,5 tahun. Motif penembakan itu belum diketahui pasti, namun pelaku sempat berteriak ‘Jangan lupakan Aleppo, jangan lupakan Suriah!’ dalam bahasa Turki serta seruan ‘Allahu akbar’ saat beraksi.

Seperti diketahui, Rusia dan Iran merupakan sekutu utama rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam memerangi para pemberontak di Suriah.

Insiden penembakan juga terjadi di luar gedung Kedubes AS di Ankara, pada Selasa (20/12) sekitar pukul 03.50 waktu setempat, atau selang beberapa jam usai penembakan Dubes Karlov. Seorang pria yang diyakini melepas tembakan itu, telah ditangkap kepolisian setempat.

Dampak dari insiden ini, Kedubes AS di Ankara dan juga konsulatnya di Istanbul serta Adana ditutup sementara. Sementara itu, otoritas diplomatik dari Kedubes Prancis dan Jerman di Ankara menuturkan kepada Reuters, bahwa operasional mereka tetap berjalan normal.(mb/detik)

Pos terkait