Indeks Pariwisata, Indonesia No 30 di Dunia, Batam No 3 Seindonesia

Metrobatam.com Batam – Kota Batam menerima penghargaan Indeks Pariwisata tertinggi di Indonesia yang diserahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Wali Kota Muhammad Rudi di Jakarta, Selasa.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri menyatakan penghargaan diserahkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-IV.

Selain Batam, sembulan kota/kabupaten lainnya menerima penghargaan serupa yakni Denpasar, Surabaya, Sleman, Semarang, Badung (Bali), Bandung, Banyuwangi, Bogor dan Bantul.

Kegiatan Rakornas Kepariwisataan ke-IV sebagai upaya meningkatkan sinergitas semua unsur pariwisata dalam pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) untuk mencapai target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2017 mendatang.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Batam Muhammad Rudi menegaskan penghargaan itu merupakan buah kerja keras semua pihak. Pemkot Batam terus mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam meningkatan jumlah kunjungan wisata di Kota Batam.

“Batam termasuk kota dengan kunjungan wisman tertinggi setelah Bali dan Jakarta,” katanya.

Dalam siaran pers Dispar Kota Batam, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) meliputi kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media sebagai kekuatan pentahelix.

“Kerjasama semua unsur pariwisata ini sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan kita untuk mewujudkan target 2017 hingga 2019 mendatang,” katanya.

Menpar Arief Yahya menegaskan kembali amanat Presiden Joko Widodo agar pertumbuhan sektor pariwisata dipercepat dan diakselerasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Arief, pemerintah dalam program pembangunan lima tahun ke depan fokus pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.

“Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif,” sebutnya.

Prospek cerah pariwisata dunia tersebut menjadi acuan dalam menetapkan target pariwisata nasional ke depan.

Presiden telah menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan meningkat dua kali lipat, memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen, devisa yang dihasilkan Rp 240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.(MB/Antara)

Pos terkait