18 Jam Disekap, Ini yang Dilakukan 11 Korban Perampokan Pulomas

Metrobatam, Jakarta – Selama hampir 18 jam, Ir Dodi Triono bersama anak-anaknya, 4 pembantu, dan 2 sopir disekap oleh Ramlan Butarbutar cs di dalam toilet ukuran 2 x 1 meter persegi. Selama itu, mereka harus bertahan hidup dengan berebut menghirup oksigen.

“Sebelas korban itu pukul 14.42 WIB (Senin, 26 Desember 2016) dimasukkan (ke toilet). Besoknya pukul 10.10 WIB bisa dibuka. Itu pertama mereka berebut oksigen untuk bertahan hidup,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/1).

Saat disekap di toilet dalam keadaan terkunci, Ir Dodi dan dua orang sopirnya, Tarso dan Yanto, mematahkan gagang pintu. Harapannya, pintu bisa berlubang, sehingga ada sedikit udara masuk ke dalam toilet.

“Pak Dodi sempat mematahkan gagang pintu. Itu keterangan pembantu, yang saya sangka dipatahkan pelaku. Dia coba patahkan gagang pintu biar berlubang, sehingga ada udara masuk,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, mereka berusaha bertahan hidup dengan meminum air dari keran toilet. “Lalu mereka meminum air ledeng supaya tidak dehidrasi,” ungkapnya.

Toilet itu sendiri tidak memiliki ventilasi. Sedangkan exhaust fan di dalam toilet tidak menyala karena Ramlan Butarbutar cs tidak menghidupkan lampu kamar mandi.

Udara di dalam toilet yang dijejali 11 korban pun begitu pengap. Udara sangat sedikit sekali bagi korban untuk dihirup. Satu per satu korban tewas berjatuhan. Mereka tidak kuat bertahan karena kurangnya oksigen.

Di tengah situasi itu, Zanette Kalila Azaria (13) atau Anet tiba-tiba menjerit kesakitan. Dia digigit oleh kakaknya, Diona Arika Putri (16), yang akhirnya tewas dalam peristiwa itu.

“Lalu (ada yang) mendengar suara jeritan Anet karena digigit Diona, agar supaya tetap hidup. Dan itu dibenarkan Anet saat pemeriksaan melalui ibunya. Ibunya mengerti bahasa Anet,” lanjutnya.

Dodi dan kedua sopirnya berusaha mendobrak pintu hingga mematahkan gagang pintu toilet. Namun usaha mereka sia-sia.

“Tidak bisa (didobrak). Kalau bisa dibuka, ya dibuka. (Pintu) itu kuat sekali,” tutup Iriawan.

Hingga akhirnya enam orang tewas. Mereka adalah Dodi, Diona Andra Putri (putri pertama Dodi dari mantan istri kedua), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, putri ketiga Dodi dari mantan istri kedua), Amalia Calista (teman Gemma), serta dua sopir Dodi bernama Yanto dan Tarso.

Sementara lima korban lainnya selamat. Mereka adalah Anet (putri kedua Dodi dari mantan istri kedua) dan empat pembantu, yakni Santi, Fitriyani, Emi, dan Windi.(mb/detik)

Pos terkait