BMKG: Sumbar Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Akhir Januari

Metrobatam, Padang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar), memprakirakan provinsi itu masih berpotensi cuaca ekstrem hingga akhir Januari 2017. Oleh karenanya, warga setempat diminta waspada.

“Waktu berakhirnya cuaca ekstrem di Sumbar tidak dapat diprediksi, kadang cuaca membaik, kadang kembali memburuk seketika,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat (6/1).

Namun, ia mengatakan terdapat potensi pengurangan terjadinya cuaca ekstrem tersebut pada akhir Januari 2017, walaupun sesekali tetap terjadi.

Ia menjelaskan, terdapat pola khusus terkait cuaca ekstrem sehingga warga setempat termasuk yang berada di kawasan rawan banjir, longsor serta pohon tumbang tetap harus hati-hati dan meningkatkan kewaspadaaan.

Bacaan Lainnya

Pola khusus tersebut, lanjutnya, akan berakhir dalam jangka waktu tertentu dan kemudian digantikan oleh pola cuaca yang baru dan begitulah seterusnya.

“Dalam rentang waktu perubahan pola cuaca yang satu ke lainnya juga berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. Saat yang terjadi dan dominan bukanlah pola cuaca ekstrem, maka cuaca akan kondusif,” ulas Budi.

Sebelumnya Badan Geologi Kementrian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) merilis wilayah potensi gerakan tanah atau longsor dan banjir di wilayah Sumbar pada Januari 2017. Potensi gerakan tanah tersebut dinyatakan dalam dua tingkatan potensi yaitu menengah dan tinggi.

Potensi menengah artinya bila terjadi curah hujan diatas normal, bisa terjadi pergerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, sungai, gawir, dan tebing jalan.

Sedangkan daerah yang memiliki potensi tinggi jika pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah dalam kondisi curah hujan diatas normal, serta gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Pergerakan tanah itu disebutkan bisa memicu bencana geologi seperti tanah longsor dan banjir atau banjir bandang.(mb/okezone)

Pos terkait