In Memoriam Rekaveny : Pertama di Batam, Pernah Kerja di PT

Metrobatam.com.metrobatam.com – Keterpanggilan jiwanya untuk melayani masyarakat, mendorongnya dirinya menggeluti dunia politik. Bicara harta, keterlibatannya masuk dunia politik, bukan alasan untuk meningkatkan perekonomiannya, karena secara ekonomi keluarganya sudah mapan. Komitmen yang terbenam dalam batinnya untuk membantu masyarakat meraih impian dalam kehidupan lebih baik, menguatkan dunia politik yang penuh tantangan. Dia adalah, istri DR HM Soerya Respationo, SH, MH, mantan Wakil Gubernur Kepri, Dra Hj Rekaveny Soerya.

Berikut sepenggal kisah semasa hidupnya Rekaveny yang dirangkum dari berbagai sumber oleh metrobatam.com

Mengawali penuturannya, perempuan kelahiran, Jakarta pada 7 Juli 1964 ini, mengaku kalau dia ke Batam, bukan secara kebetulan. Sejak awal sudah diniatkan untuk membangun keluarga dan menjalani kehidupan di kota yang berdekatan dengan Singapura ini.

Ibu empat anak ini memasuki Batam sekitar tahun 1990-an, menyusul suaminya yang sudah lebih dulu meniti kehidupan di Batam. Sebelum Soerya ke Batam sekitar tahun 1980-an, keduanya sudah menikah. Namun, Soerya memilih berangkat dulu ke Batam, dan kemudian, Veny menyusul.

Bacaan Lainnya

Saat itu, Soerya sedang menata ekonominya sebelum istrinya, Veny hijrah ke Batam. Saat dirasa waktunya sudah tepat, Veny ke Batam untuk berkumpul bersama suaminya, Soerya. Tidak lama setelah tiba di Batam, Veny langsung mendapat pekerjaan. Dia bekerja diperusahaan kontraktor, Sumitomo.

Saat itu, Rekaveny menjadi staf di bagian umum. Saat itu diakui Wakil Ketua tim penggerak PKK Provinsi Kepri ini, Batam masih sepi. Sebagian besarlahan masih hutan dan perusahaan tidak banyak. Namun, demikian Veny yang sudah lama hidup di kota metropolitan, Jakarta, tetap betah. Dia betah menjalani hidup dan jauh dari hirup pikuk metropolitan, karena dia menjalani hidup bersama suaminya sambil menjalani aktivitas sebagai karyawan.

Namun tidak lama, alumnus Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Niaga, Universitas Indonesia (UI) memilih keluar dari perusahaan Kontraktor, Sumitomo. Dia hanya bertahan sekitar dua tahun diperusahaan itu. Dia ingin membangun usaha.

Namun, terlebih dulu dia membantu suaminya yang sudah membuka usaha. Saat itu, usaha yang jalankan suaminya, katering dan orederan seragam untuk karyawan dan lainnya.

Saat itu, karyawan atau buruh masih sedikit karena perusahaan juga masih sedikit. Orderan belum banyak, tapi disisi lain, usaha seperti yang mereka jalankan juga masih langka.

Mereka menyadari, didepan mata, perkembangan Batam akan berjalan pesat. Prospek usaha yang mereka jalani juga besar. Saat mendampingi suaminya, jiwa bisnis Rekaveny terus berkembang.

Dari sana, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Kota Batam ini membuka usaha yang dikelola sendiri, yaitu butik. Dia menjadi distributor sebagian pakaian saat itu. Sekaligus dia membuka usaha lainnya, yang disebut sebagai usaha kulit. “Biasanya kita memesan atau membawa dari Jawa” katanya.

Semakin lama, usaha Rekaveny berkembang, namun kesibukannya sedikit berkurang. Selain karyawan yang membantu, juga dia memilih menggunakan asisten dan bisnis dikelola rekannya. Dimana, Rekaveny lebih memilih usaha bersama dengan rekannya.

“Sekarang usaha itu ditangani rekan karena saya dari dulu lebih suka buka usaha bareng rekan atau mitra,” kata Rekaveny .

Selain menggeluti dunia usahanya, sejak lama, Veny juga sudah menjadi kader PDI Perjuangan. Bahkan, sekitar tahun 2007, Rekaveny menjadi pengurus partai pimpinan Megawati Soekarno Putri.

Dia memilih menjadi Ketua PAC PDIP Batam Kota, sebelum akhirnya menjadi Wakil Ketua DPC PDIP Batam, hingga saat ini. Dia membangun PAC itu dengan citra lebih baik, hingga akhirnya dia terpilih menjadi anggota DPRD Batam, untuk periode 2009-2014 bersama suaminya yang saat itu terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri.

Apakah Rekaveny yang sudah menggeluti dunia bisnis itu, kaget ketika menjalani dinamika politi Batam? Menurut dia, dunia politik bukan hal baru baginya. Walau baru terpilih menjadi anggota DPRD Batam, namun dia sudah banyak memahami dinamika dunia politik.

Maklum, dia sudah lama mendampingi suaminya, sejak menjadi Wakil Ketua DPRD Batam periode 1999-2004. Sama seperti istri anggota dewan saat itu, Veny demikian nama panggilnya sudah menjadi pengurus Piswan.

Bahkan, saat Soerya menjadi Ketua DPRD Batam, pada periode 2004-2009, Rekaveny memimpin Piswan. Keterlibatan Rekaveny saat mendampingi suami didunia politik, menjadikan pemahamannya atas dunia politik di Batam.

Kini, dia menjalankan aktivitas yang cukup padat Rekaveny harus memantau usaha yang dijalankan rekannya, melakoni aktivitas sebagai anggota DPRD Batam, hingga menjalankan aktivitas sebagai Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kepri, pasca suaminya terpilih menjadi Wakil Gubernur Kepri.

Semakin lama, aktivitasnya cukup tinggi. Bahkan hampir setiap hari, ada undangan atau jadwal kegiatan yang harus dilakoni, baik sebagai pengurus partai, istri Wagub hingga aktivitasnya di organisasi sosial kemasyarakatan, seperti yayasan dan lainnya.Termasuk aktivitasnya sebagai Pembina GrahaLansia Aini Kota Batam.

Kondisi ini bukan berarti waktu dan perhatian terhadap kepada keluarga berkurang. Terlebih dijaman tehnologi komunikasi yang berkembang pesat, dia lebih mudah melakukan komunikasi dengan anak dan suaminya. Apa lagi anak-anaknya sudah dewasa.

Suaminya juga diakui saat ini lebih banyak waktu bersama dia dan keluarga dibanding saat menjadi anggota dewan. Saat menjadi anggota dewan, aktivitas Soerya jauh lebih banyak dan dilakukan diluar. Sekarang, kalau kerap melakukan aktivitas diluar, namun sebagi istri Wagub, Veny juga kerap terlibat untuk mendampingi.

“Soal aktivitas saya, bapak (Soerya) hanya mengingatkan agar saya jaga kesehatan,”
bebernya. Hanya saja, saat ini anak bungsunya dan putranya sedang menjalankan tugas belajar di Singapura.

Sehingga, jika anaknya sedang tidak libur, Rekaveny yang memilih mengunjungi anaknya ke Singapura. “Kalau mereka tidak sedang sibuk, mereka pulang ke Batam,” ujar Veny. Aktivitas yang tinggi, tidak membuat semangat Rekaveny surut. Hanya saja, tingginya aktivitas dan waktu yang terbatas, membuat Rekaveny harus menolak undangan yang banyak datang. “Aktivitas didewan, selalu saya usahakan ada. Tapi untuk undangan, kadang bisa saya penuhi semua.

Kalau jadwal tabrakan dengan undangan lain, saya pilih yang duluan mengundang,” jelasnya. Walau diakui bisnis lebih pada bicara untung rugi, tapi dia menjalani dunia politik tidak lepas dari kemapanan ekonomi yang dia dapat dari dunia bisnis. Dimana, dalam politik dibutuhkan cost untuk melayani masyarakat. Sehingga, Rekavenymengaku dua-duanya sama penting.

“Bisnis itu tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Bisnis membantu saya sebelum menjadi anggota dewan. Tapi di politiklah memberikan pelayanan yang terbaik bagi orang banyak,” tegasnya.

Tidak bisa ditampiknya, jika dunia politik semakin lama mengasyikkan bagi dia. “Dunia politik itu sangat luas dan berbeda dengan bisnis. Kita bergerak dan berinteraksi dengan berbagai kalangan. Kita bekerja dan berbuat bukan untuk kita atau keluarga sendiri, namun untuk masyarakat luas,” imbuhnya.

Berikut data data almarhummah
Nama : Dra. Hj. Rekaveny binti Fadli Gatam
Tempat/Tgl lahir: Jakarta, 07 Juli 1964
Suami : DR. H.M. Soeryna Respationo, SH, MH

Pekerjaan : Anggota DPRD Kota Batam

Anak :
1. Vira Jiansa Respaty, SH, M. Hum
2. Dwi Ajeng Sekar Respaty, SH, M.Kn
3. Putra Yustisi Respaty
4. Bidadari Mahardhika Respaty

Cucu : 1. Adipati Luhung Sangkora
2. Auliandra Kinanti Arumdalu
3. Abyandra Satria Bimasena

Anak menantu :
1. Diky Wijaya. SE, M.Si
2. Anggy Auliawan, SH, MH
3. Nadia Mayasari, S.Psi

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Bhakti Kebon Jeruk
SMPK Sang Timur
SMPP 35
Universitas Indonesia

KURSUS/DIKLAT:

– Kursus singkat Lemhanas RI 2013
– Training service from heart by ESQ169-LKKS Kepri 2013

RIWAYAT ORGANISASI:

– Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Batam (2010-2015)
– Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Batam Kota (2005-2010)
– Penasehat CISC (Cancer Information Support Centre) Kota Batam
– Ketua umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Kepri
– Pembina Graha Lansia ‘AINI’
– Ketua Piswan tahun 2004-2009
Ketua M.T. Humairah
– Pendiri dan pembina forum perempuan mandiri Batam
– Penasehat ikatan keluarga Raflesia Bengkulu
– Pembina ESQ Korwil Kepri
– Ketua umum Iluni UI Provinsi Kepri
– Penasehat LSM Jogoboyo
– Yatnawati Kartini Cabang Batam (organisasi bisnis dan profesional)
– Ketua koordinator bidang keluarga sakinah ikatan persaudaraan mubaligh Provinsi Kepri

RIWAYAT PEKERJAAN:

– Staf marketing dan general administrasi PT Arika Putra Satria
– Staf administrasi PT Taiyo Sinas Raya Technik Batam
– Komisaris PT Rekanda Sejahtera Batam
– Pengusaha restaurant Franchise Bakmi Jawa Batam
– Anggota DPRD Kota Batam periode 2009-2014, 2014 – 2019(Metrobatam.com)

Sumber : dbs/Tanjungpinangpos/Kompasiana

Pos terkait