Kemlu: Korban Kapal Karam di Johor Malaysia 12 Orang, 2 Luka-luka

Metrobatam.com, Jakarta – Kementerian Luar Negeri RI mengatakan saat ini KJRI Johor Baru terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan Malaysia soal kapal karam di perairan pantai Tanjung Leman Mersing, Johor, Malaysia. Menurut informasi terakhir, ditemukan 12 jenazah dan 2 orang luka-luka.

“KJRI Johor Baru terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan Malyasia. Sampai dengan semalam, telah ditemukan 12 jenazah dan 2 orang luka-luka,” ujar Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (25/1).

Namun, Kemlu belum bisa memastikan apakah kapal tersebut mengangkut TKI ilegal. Mengenai jumlah penumpang hingga asal-usulnya masih terus diinvestigasi.

“Keterangan berapa jumlah penumpang, dari mana asal dan siapa mereka, masih dicari keterangan dan investigasi. Jenazah juga masih harus diidentifikasi,” jelas pria yang akrab disapa Tata ini.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya diberitakan, Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S Irawan mengatakan pihaknya menerima informasi dari ILO Malaysia tentang kapal tenggelam di perairan teritorial Malaysia tersebut. Perahu tersebut diduga membawa TKI ilegal yang berangkat dari Tanjung Bemban, Batam, menuju Malaysia.

“Berita mengenai tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal tersebut diterima oleh MRSC Johor sekitar pukul 09.15 waktu setempat, di mana DM7 Tanjung Sadeli menginformasikan bahwa mereka telah menerima laporan dari masyarakat setempat tentang adanya sebuah perahu yang karam dan menemukan 9 mayat, yaitu 2 laki-laki dan 7 perempuan, yang terdampar di pantai perairan Tanjung Leman Mersing, Johor, atau + 90 Km dari Johor Bahru Malaysia,” kata Irawan dalam siaran yang diterima detikcom, Senin (23/1).

Membawa TKI Ilegal dari Batam
Sebuah kapal karam ini diduga membawa tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Batam. “Ada dua orang yang berhasil selamat satu WNI dan satu lagi warga negara Malaysia,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menjelaskan dari informasi yang di dapat dari perwakilan Polri di Malayasia, kapal tersebut datang dari Batam.

“Penumpang yang ada di kapal itu jumlahnya puluhan dari Batam ke Pantai Johor, nanti di sana akan ada yang menampung. Ternyata dalam prosesnya badai cukup deras, ombak cukup tinggi mereka karam. 10 orang meninggal dunia, dua orang selamat diamankan oleh petugas Malaysia dan sisanya masih tanda tanya bisa jadi mereka selamat dan melarikan diri dari lokasi tersebut,” terangnya.

Pihak kepolsian sendiri terang Rikwanto saat ini masih melakukan pendalaman, karena diduga rombongan ini adalah rombongan TKI ilegal.

“Saat ini masih dilakukan pendalaman berangkat dari Batam dari lokasi mana dan disponsori oleh siapa masih kita upayakan keterangan selanjutnya bekerjasama dengan pihak Malaysia,” tukasnya.

 

(mb/okezone)

Pos terkait