Pejabat Kemenkeu Jual Rumah untuk Gabung dengan ISIS, Ini Orangnya

Metrobatam, Jakarta – Lima warga negara Indonesia (WNI) yang diduga hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dideportasi pemerintah Turki, belum lama ini. Siapakah mereka?

Pemerintah Turki belum lama ini mendeportasi lima warga negara Indonesia (WNI) yang diduga hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Lima WNI itu masih satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami dan istri serta tiga anak yang berusia antara tiga hingga 12 tahun.

Hanya saja, ternyata sang suami merupakan pejabat di Kementerian Keuangan. Channel News Asia (CNA) yang mengutip pejabat senior di lembaga keamanan Indonesia menyebut pejabat Kemenkeu simpatisan ISIS itu punya posisi mentereng.

“Dia dididik di beberapa sekolah top di Indonesia dan meraih gelar master kebijakan publik dari Flinders University di Adelaide, Australia,” ujar sumber CNA, Kamis 26 Januari 2017, dikutip jpnn.com.

Bacaan Lainnya

Kelima WNI itu dideportasi menyusul 10 orang Indonesia lainnya yang ketahuan hendak masuk ke Irak melalui Turki. Sumber itu menuturkan, pejabat Kemenkeu simpatisan ISIS tersebut jelas sudah mapan secara ekonomi.

“Dia adalah seseorang dengan kehidupan yang baik di Indonesia, pekerjaan yang baik, stabil secara ekonomi,” katanya.

Namun, pejabat Kemenkeu berinisial TUAB itu menjual rumahnya untuk mengumpulkan dana guna pergi ke Suriah dan hidup di bawah kekhalifahan Abu Bakar al Baghdadi. Pejabat Kemenkeu itu beserta istri dan ketiga anaknya lantas meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus 2016.

Awalnya, keluarga itu berangkat ke Thailand untuk menghindari kecurigaan petugas. Tiga hari kemudian mereka berangkat ke Istanbul.

Di Istanbul, keluarga itu bertemu dengan seorang WNI lainnya berinisial I yang menyediakan rumah aman bagi mereka. Selama di Istanbul, keluarga itu juga beberapa kali pindah.

“Mereka ditangkap oleh militer Turki pada 16 Januari dan dibawa ke markas polisi,” kata sumber CNA. Sepekan kemudian, keluarga itu dideportasi ke Indonesia.

Merujuk keterangan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, kelima WNI itu sudah berada di Indonesia setelah naik pesawat tujuan Bali yang tiba di Bandara Ngurah Rai Rabu (25/1) malam. Kelima WNI itu adalah TUAB dan istrinya, NK serta NCh (12), MSU (7) dan MAU (3). “Lima WNI ini memiliki identitas kependudukan di Cilincing, Jakarta Utara,” tutupnya. (mb/okezone)

Pos terkait