Benarkah Siti Aisyah Agen Rahasia Korea Utara?

Metrobatam, Jakarta – Laporan awal tentang pembunuhan Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, Malaysia, menyebutkan bahwa pelaku adalah agen mata-mata Korea Utara. Kim Jong-nam merupakan kakak tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Setelah itu kepolisian Malaysia menangkap dua orang wanita yang diduga menyergap Jong-nam dari belakang dan meracuninya. Satu wanita memegang paspor Vietnam, seorang lainnya berpaspor Indonesia dengan nama Siti Aisyah.

Jika laporan awal itu benar, lalu benarkah Siti merupakan agen mata-mata Korea Utara? detikcom menelusuri tempat yang pernah ditinggali oleh Siti di bilangan Tambora, Jakarta Barat. Menurut keterangan warga sekitar, Siti adalah sosok yang pendiam dan pernah bekerja di rumah konfeksi.

“Enggak nyangka kalau dia ngebunuh. Orangnya mah pendiem, paling ngejawab juga kalau disapa,” kata salah seorang warga bernama Ida (25) saat ditemui di Gang Kacang Jl Angke Indah 5 RT 05/07 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, Kamis malam (16/2).

Bacaan Lainnya

Siti diketahui memiliki seorang putra dari pernikahannya dengan Gunawan Hasyim alias Ajun. Pria yang menikahinya ini tak lain adalah anak dari mantan majikannya, Lian Kiong alias Akiong.

Bisnis konfeksi Akiong berjalan tak stabil sehingga butuh tambahan pemasukan. Ditemui di tempat tinggalnya kini di Kampung Bebek, Tambora, Akiong mengakui bahwa dirinya yang menyarankan agar Siti dan Ajun merantau ke Malaysia.

“Saya bilang kalian bekerja di sana, uangnya kumpulin. Nanti balik lagi ke sini buat bikin usaha,” kata Akiong.

Sejak awal Akiong tak pernah melarang anaknya menikah dengan Siti. Pernikahan itu berlangsung di kampung halaman Siti, Serang, Banten.

Tetapi rupanya perantauan ke Malaysia berbuntut perceraian antara Ajun dengan Siti. Ajun lalu kembali ke Jakarta tanpa didampingi Siti. Siti disebut berselingkuh. Tetapi sesekali masih mengunjungi anaknya selepas perceraian.

“Saya kurang tahu di mananya di Malaysia-nya. Tapi kalau anak saya (pernah) kerja di restoran, kalau si Neng katanya kerja jaga toko,” kata Akiong. Neng adalah panggilan untuk Siti.

Tak ada yang tahu persis apa pekerjaan Siti di Malaysia. Bahkan Siti pun tak tercatat sebagai Tenaga Kerja Indonesia.

“Dia tak terdaftar sebagai TKI,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu M Iqbal kepada detikcom, Jumat (17/2).

Hingga kini Siti masih ditahan oleh otoritas Malaysia hingga 7 hari sejak ditangkap pada Rabu (15/2) di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Selain Siti, wanita berpaspor Vietnam dengan nama Doan Thi Huong juga ditahan.

Belum ada keterangan resmi bahwa Siti dan Doan merupakan agen Korea Utara. Ada baiknya tak berspekulasi dan menunggu pengumuman resmi otoritas terkait.

Tak Terdaftar Sebagai TKI
Metrobatam, Jakarta – Siti Aisyah yang ditangkap oleh otoritas Malaysia karena diduga membunuh kakak ipar Kim Jong-un, Kim Jong-nam, pernah bekerja di Malaysia. Tetapi rupanya status Siti bukanlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Dia tak terdaftar sebagai TKI,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu M Iqbal kepada detikcom, Jumat (17/2).

Sebelumnya mantan mertua Siti, Lian Kiong (59), menyebut eks menantunya itu pernah menjadi penjaga toko di Malaysia. Rupanya Siti tak pernah mengurus visa untuk bekerja di negeri jiran tersebut. “SA (Siti Aisyah) tidak tercantum memiliki visa kerja,” imbuh Iqbal.

Indonesia dan Malaysia memang memiliki kerja sama bebas visa. Namun hal itu berlaku hanya bagi visa kunjungan. Untuk bekerja, maka WNI harus mengurus visa kerja.

Jauh sebelum Siti Aisyah dikabarkan membunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam, dia bekerja di rumah konfeksi. Beberapa tahun kemudian dia pun dinikahi oleh anak sang majikan.

Rumah konfeksi yang pernah ditinggali Siti Aisyah terletak di Gang Kacang RT 05/03 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Perlu cukup waktu untuk menemukan rumah tersebut.

Detikcom mengunjunginya pada Kamis malam (16/2) dan warga sekitar membenarkan bahwa Siti pernah tinggal di situ. Di sebuah rumah yang kini bercat merah dan agak mengelupas, dengan pagar yang juga merah.

“Dulu si Neng kerja di konveksi situ. Itu konveksi dulunya punya Koh Akiong, bapaknya Ajun” kata seorang warga bernama Yanti.

Neng adalah panggilan Siti sewaktu tinggal di lingkungan tersebut. Tak banyak orang yang mengenal dekat sosok Siti karena perangainya yang pendiam dan hanya bicara ketika ditanya. Sedangkan Ajun tak lain adalah mantan suami Siti.

Seorang pria pekerja konfeksi kemudian membukakan pintu rumah tersebut. Tak banyak perabot di sana, tetapi banyak tumpukan pakaian yang sudah diplastiki dan diikat sesuai warnanya. “Saya tak tahu tentang Siti. Saya bekerja di Koh Asiu di sini,” kata pria itu.

Rumah itu telah dijual oleh Akiong kepada seseorang. Oleh si pembeli lalu disewakan ke Asiu dan kembali dijadikan konfeksi.(mb/detik)

Pos terkait