Menteri Yohana Kecam ‘Makan Mayit’ yang Langgar Norma Kepatutan

Metrobatam, Jakarta – Sejak beberapa waktu terakhir, media sosial ramai memperbincangkan karya seni dari seniman muda Indonesia, yang mengusung tajuk #makanmayit. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengecam keras karya tersebut karena dianggap melanggar norma kepatutan.

Merujuk pada keterangan pers dari Kementerian PPPA, Selasa (28/2), karya seni yang didalangi oleh Natasha Gabriella Tontey ini, menampilkan makanan berbentuk tubuh bayi. Karya disuguhkan dalam suatu gelaran pameran di Footurama Jakarta pada bulan Januari 2017 kemarin.

Persepsi beragam pun bermunculan perihal karya ini. Menteri Yohana menyatakan karya tersebut melanggar sejumlah norma.

“Hal ini sangat disayangkan, karya seni anak bangsa seharusnya merupakan ekspresi dari kreativitas yang diciptakan dan mengandung unsur keindahan bukan yang justru melanggar norma kesusilaan, kepatutan, dan agama. Negara ini melindungi anak-anak Indonesia sejak mereka masih dalam kandungan. Hal tersebut tidak tercermin dalam karya seni ini,” tutur Yohana.

Bacaan Lainnya

Yohana juga menyoroti bahan yang digunakan untuk membuat karya seni tersebut. Ada ketidaklaziman.

“Penyalahgunaan ASI melalui karya seni yang disebarluaskan melalui pesan visual ini sangat rentan memberikan dampak negatif bagi masyarakat karena sesuatu yang tidak lazim jika digunakan akan menimbulkan protes di masyarakat,” ujar Yohana.

“Belum lagi dampak bagi anak-anak kita yang melihat pesan visual ini melalui media sosial. Bukan hal yang mustahil anak-anak akan meniru perilaku tersebut”, tambahnya.

Karya seni ini ramai diperbincangkan dengan tagar #makanmayit di Instagram. Beberapa foto yang diunggah memperlihatkan bentuk seperti bayi meringkuk dan otak. Ada pula wadah makanan berbentuk bayi.(mb/detik)

Pos terkait