Polisi Sita Dolar AS dan Dompet Louis Vuitton di Kamar Hotel Aisyah

Metrobatam.com, Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia menyita sejumlah barang saat menangkap Siti Aisyah di sebuah kamar hotel di Ampang, Malaysia. Terdapat sejumlah mata uang asing, telepon genggam dan barang-barang bermerek termasuk dompet Louis Vuitton di kamar hotel itu.

Seperti disampaikan sumber kepolisian yang dikutip media lokal Malaysia, The Star, Jumat (17/2), Siti Aisyah ditangkap dalam penggerebekan yang dilakukan kepolisian Malaysia di hotel Ampang, Kuala Lumpur pada Kamis (16/2) pukul 02.00 waktu setempat.

WNI asal Serang ini diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-Nam yang merupakan kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un, pada Senin (13/2) pagi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Polisi Malaysia menyebut Siti Aisyah terekam CCTV di lokasi kejadian.

Saat digerebek polisi Malaysia, Siti Aisyah kedapatan berada di salah satu kamar yang ada di lantai tiga hotel tersebut. Menurut sumber kepolisian Malaysia, Siti Aisyah tinggal di hotel itu seorang diri setelah kabur dari bandara usai menyerang Jong-Nam. Kamar hotel itu tidak dikunci saat polisi datang.

Bacaan Lainnya

Dari dalam kamar itu, polisi menemukan sejumlah uang tunai dalam bentuk mata uang asing, termasuk tiga lembar uang dolar Amerika Serikat (AS) pecahan US$ 100. Polisi juga menyita dua telepon genggam, dengan satu telepon tanpa kartu SIM dan satu lagi memakai kartu SIM lokal.

Selain barang-barang itu, polisi Malaysia juga menemukan sejumlah barang lain seperti sebuah dompet merek Louis Vuitton, sebuah syal, sebuah kaca mata hitam merek Ray-Ban dan sebuah sepatu merek Charles and Keith.

Sumber kepolisian Malaysia meyakini, Siti Aisyah menunggu ‘situasi aman’ untuk kabur dari Malaysia.

Sehari sebelumnya atau pada Rabu (15/2) pagi, seorang wanita berpaspor Vietnam atas nama Doan Thi Huong ditangkap di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) saat akan terbang ke Vietnam. Baik Siti Aisyah maupun wanita berpaspor Vietnam ini sama-sama terekam CCTV bandara di hari kejadian 13 Februari maupun sehari sebelum kejadian, 12 Februari.

Belum Dapat Temui Aisyah
Tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur sudah tiba di Selangor, Malaysia, untuk mendatangi penjara tempat Siti Aisyah ditahan. Langkah itu diambil terkait dugaan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

“Tadi malam (Kamis 16/2), tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur sudah tiba di Selangor, sudah tiba di penjara, sudah berkomunikasi dengan kepala penjara maupun aparat penegak hukum di Selangor,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal di Gedung Kemlu, Jl Pejambon, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (17/2).

Iqbal mengatakan, dalam kunjunga itu, tim Perlindungan WNI belum mendapatkan akses kekonsuleran dalam rangka memberi pendampingan terhadap Siti Aisyah. Hal itu dikarenakan belum adanya persetujuan dari Kemlu.

“Kita belum mendapat akses karena approval belum turun dari Kemlu. Mudah-mudahan, 1-2 hari ini kita sudah mendapat progress respons untuk akses kekonsuleran tersebut,” imbuhnya.

Untuk mendapatkan akses kekonsuleran itu, tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur juga telah menyampaikan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia, Kamis (16/2) sore. Dia mengaku pihaknya belum mendapatkan akses untuk bertemu Siti Aisyah secara langsung.

“Nota diplomatik itu, yang bersangkutan agar dalam proses hukumnya nanti hak-hak hukum yang bersangkutan terpenuhi seperti mendapat penerjemah, pembelaan, dan perlakuan yang layak,” kata Iqbal.

“Belum bertemu langsung. Saat ini Aisyah masih ditahan. Aisyah masih dalam penahanan sementara selama 7 hari,” lanjutnya.

Iqbal menuturkan, jika dalam 7 hari masa tahanan itu ditemukan bukti-bukti, maka Siti Aisyah akan dibawa ke proses pengadilan. Kalau tidak ditemukan adanya bukti tindak pembunuhan, maka akan ada keputusan lain yang diambil.(mb/detik)

Pos terkait