2 Pelabuhan Domestik Modern di Batam akan Segera Digunakan

Metrobatam.com, Batam – Badan Pengusahaan Batam menyelesaikan pembangunan dua terminal modern Pelabuhan Domestik Telagapunggur dan Sekupang yang segera bisa digunakan termasuk menghadapi musim mudik Lebaran.

“Saat ini sudah tahap audit atas hasil pembangunan dua terminal tersebut. Seingat saya sampai akhir bulan ini. Selanjutnya akan segera bisa digunakan untuk melayani penumpang,” kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andantono di Batam, Selasa.

Terminal Pelabuhan Domestik Telagapunggur yang berada pada sisi timur Pulau Batam dibandung tiga lantai dengan anggaran Rp64 miliar dengan luas bangunan 4.600 meter persegi diatas lahan 2,2 hektare. Pelabuhan ini juga dilengkapi dengan lift bagi penumpang.

Sementara Terminal Pelabuhan Domestik Sekupang yang berada pada sisi barat Pulau Batam dibangun dua lantai dengan anggaran sekitar Rp56 miliar.

Bacaan Lainnya

Dua terminal modern tersebut diklaim menjadi pelabuhan domestik termegah di Indonesia yang kualitasnya tidak kalah dengan pelabuhan internasional yang dibangun BP Batam.

“Untuk bangunan utama terminal memang sudah selesai. Namun meskipun nanti bisa digunakan masih akan terus dilakukan pembangunan tambahan untuk penyempurnaan. Mudah-mudahan pada padat-padatnya saat mudik semua sudah siap,” kata dia.

Dua pelabuhan domestik tersebut merupakan pintu utama menghubungkan Batam dengan wilayah lain baik di Provinsi Kepri maupun Riau, dan Jambi.

Pelabuhan Telagapunggur menghubungkan Batam dengan Kota Tanjungpinang yang menjadi ibu kota Provinsi Kepri, Tanjunguban yang menjadi pintu masuk Kabupaten Bintan, Anambas, dan Dabo di Kabupaten Lingga.

Sementara Pelabuhan Sekupang menghubungkan Batam dengan sejumlah wilayah di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri, Kuala Tungkal Jambi, dan sejumlah kota/kab di Provinsi Jambi.

“Pembangunan fisik memang masih menjadi salah satu prioritas kami. Kami juga terus mengembangkan bandara,” kata dia.

Sebelumnya, kondisi dua pelabuhan tersebut sangat timpang dengan sejumlah pelabuhan internasional. Hal tersebut dikeluhkan banyak pihak karena dianggap tidak manusiawi.

Pos terkait