9 Terduga Teroris yang Ditangkap di Sulteng, Dibaiat ke ISIS di Makassar

Metrobatam, Jakarta – Densus 88 Antiteror menangkap 9 terduga teroris di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka diduga merupakan kelompok baru dan juga diketahui telah berbaiat (bersumpah setia) ke ISIS.

“Bapak Kapolda sudah menyampaikan. Keterangan beliau bahwa ini jaringan baru dan tidak ada hubungan dengan MIT/kelompok Santoso,” kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto saat dihubungi detikcom, Senin (13/3).

Dari 9 orang itu, 6 orang ditangkap di wilayah Tolitoli, sedangkan 3 lainnya dibekuk di Parigi Moutong. Sebelum tertangkap, mereka telah berbaiat ke ISIS melalui seseorang di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Jadi mereka ini sebelum berangkat atau saat sebelumnya, itu sudah berbaiat ke salah satu ustaz di Makassar untuk baiat ke ISIS,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Densus 88 Antiteror masih memeriksa dan mengembangkan penangkapan 9 terduga teroris tersebut. Mereka sebelumnya berencana hendak menyerang markas Polri dan TNI di Sulteng. “Mereka rencananya menyerang Mako (Markas Komando) Polri dan TNI,” tuturnya.

Para terduga teroris itu ditangkap di 2 tempat terpisah pada Jumat (10/3). Dari tangan para terduga teroris, polisi mengamankan beberapa jenis bahan peledak, yaitu belerang, arang, paku, spiritus, dan bahan sejenis lainnya.

Pedagang Susu Murni
Sementara di bandung tim gabungan polisi menggeledah rumah terduga teroris Soleh alias Gungun di kawasan Sukahaji, Kota Bandung. Soleh diduga terlibat jaringan teroris bom panci di Cicendo, Februari lalu, yang menewaskan pelaku teror Yayat Cahdiyat. Informasi warga menyebutkan Soleh berprofesi pedagang susu murni.

“Dia (Soleh) kesehariannya jualan susu murni,” ujar Yuyu (30), tetangga Soleh, saat ditemui di dekat lokasi penggeledahan, Gang Bahpian, RT 9 RW 6, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (13/3).

Menurut Yuyu, Soleh tinggal bersama keluarganya. Soleh sudah enam tahun menghuni rumah berpagar hitam di Gang Bahpian. “Warga tahunya dia punya istri dua,” ucap Yuyu.

Aparat gabungan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polrestabes Bandung masuk ke rumah Soleh pukul 09.20 WIB. Pantauan di lokasi, pukul 10.15 WIB, proses penggeledahan masih berlangsung.

Sebelum masuk, personel Densus telah menangkap Soleh di bengkel sepeda motor yang berlokasi dekat tempat tinggalnya, Kamis siang (9/3) lalu. “Ini (penggeledahan) rumah Soleh yang ditangkap beberapa hari lalu oleh Tim Densus terkait bom di Cicendo,” kata Yusri via pesan singkat.

Meski diduga terlibat jaringan bom panci, belum diketahui rinci apa peran Soleh. Bom panci meledak di Taman Pendawa, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (27/2) lalu. Pelaku peledakan bom panci, Yayat Cahdiyat, masuk ke kantor Kelurahan Arjuna lantaran dikejar warga.

Polisi mengepung kantor Kelurahan Arjuna, tapi Yayat tak mau menyerah. Yayat tewas diterjang timah panas di kantor tersebut setelah terjadi baku tembak.(mb/detik)

Pos terkait