Hina Jokowi, Akun Facebook Indrisantika Juga Dipolisikan Raja-Raja Maluku

Metrobatam, Jakarta – Pemilik akun Facebook Indrisantika sepertinya membuat masyarakat Maluku berang. Betapa tidak, jika pada Senin 27 Februari 2017 Indrisantika dilaporkan ke polisi oleh Forum Masyarakat Maluku dan perwakilan puluhan warga Maluku Stevin Malay, kini akun yang menggunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kembali dipolisikan oleh organisasi kumpulan raja di Maluku ke Bareskrim Polri.

Raja-raja ini memiliki aspirasi sama dengan pelapor sebelumnya karena tidak terima atas unggahan foto dan caption di akun Facebook Indrisantika yang menghina Presiden Jokowi yang tengah menggunakan pakaian kebesaran adat Maluku.

“Kami dari tim lawyer para letupati se-Maluku. Letupati itu adalah organisasi kumpulan raja-raja se-Maluku. Ada enam raja mewakili para letupati se-Maluku datang ke Mabes Polri dalam rangka melaporkan sebuah dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh saudari Indrisantika,” kata Kuasa Hukum Para Letupati Maluku Djamalluddin Koedoeboen di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jumat (3/3).

Para Letupati ini, kata Djamalluddin, menilai kata-kata yang dituliskan Indrisantika di Facebook-nya juga turut melecehkan raja-raja di Maluku.

Bacaan Lainnya

“Karena berkaitan dengan penobatan gelar adat yang diberikan kepada Bapak Ir Joko Widodo selaku presiden. Gelar itu yang dianggap penting dan perlu karena Beliau adalah seorang kepala negara yang selama menjadi presiden sudah banyak kali Beliau datang Maluku,” ulasnya.

“Itu bukan gelar biasa tapi gelar tertinggi di masyarakat adat Maluku itu yang kami sesalkan,” sambungnya.

Dalam akun Facebook-nya, Indrisantika menyebut Jokowi sebagai raja kodok. Hal itu secara tidak langsung kata dia juga mengganggap raja-raja di Maluku memberikan gelar kebesaran kepada kodok.

“Kalau enggak salah dia menulis ini ‘raja kodok menggunakan pakaian dari daerah mana ya?’ Itu kan artinya bahwa seolah yang bersangkutan menganggap para raja-raja ini menggunakan baju kebesaran maupun gelar adat itu kepada kodok, atau raja kodok, atau binatang dalam hal ini. Itu kan tidak bagus, tidak etik. Kita tidak tahu apa pertimbangannya bisa mengomentari itu,” katanya.

Ia berharap penyidik menindaklanjuti laporan ini. Begitu juga dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar memiliki atensi khusus. Pasalnya kala itu, menurutnya, Kapolri hadir bersama Panglima TNI dalam penobatan gelar kepada Presiden Jokowi.

“Kita mohon agar mendapatkan atensi dari Bapak Kapolri karena sesungguhnya pada saat penobatan hadir juga di tengah Presiden, Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI. Foto Beliau bertiga diunggah dan dikomentari yang bersangkutan (Indrisantika),” katanya.(mb/okezone)

Pos terkait