Lewat Kartu Ini, NPWP, SIM, Sampai Paspor Jadi Satu

Metrobatam, Jakarta – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan pada Jumat pekan ini dijadwalkan meluncurkan platform Kartu Indonesia Satu alias Kartin1.

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak, Iwan Guniardi, mengatakan platform Kartin1 ini merupakan aplikasi yang nantinya bisa mengintegrasikan beberapa data dan fungsi hanya pada satu kartu.

“Jadi di kartu itu bisa diterintegrasikan dengan identitas yang lain, tapi bayangan saya sih yang bisa itu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Paspor, SIM (Surat Izin Mengemudi), BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehetan,” kata dia, kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (29/3).

Iwan menyebutkan, peluncuran yang nanti dilakukan oleh Ditjen Pajak juga hanya berupa platform aplikasi, yang nantinya intinya bisa diintegrasikan dengan beberapa produk instansi pemerintah lainnya.

Bacaan Lainnya

“Jadi yang kita luncurkan adalah aplikasi Kartin1 saja, platform Kartin1, yang bisa di-inject di mana saja, prototipenya saat ini kita inject di kartunya Bank Mandiri, hanya membuktikan bahwa Ditjen Pajak itu punya aplikasi single identitas dan bisa di-inject di mana saja,” tambahnya.

Sehingga, peluncuran tersebut masih berupa platform aplikasi yang belum terintegrasi dengan beberapa fungsi dan layanan dari beberapa produk instansi lain atau perusahaan negara.

“Kita soft launching platform Kartin1, sambil menunggu instansi lain yang ingin diintegrasikan data atau produknya. Jadi sekarang ini platform Kartin1 sudah berhasil di kartu Bank Mandiri. Kita punya aplikasi bisa di-inject di mana-mana, kita kasih contoh makanya di mandiri tapi tidak dikomersilkan, sebagai contoh saja,” jelasnya.

“Kita lihat respons masyarakat dulu, sambil menunggu instansi lain yang mau. Karena kita lihat dulu animonya dulu,” sambungnya.

Setelah meluncurkan platform Kartin1, Ditjen Pajak tidak memberikan target waktu peluncuran secara penuh platform tersebut. Pasalnya, masih menunggu dari instansi lain yang berminat mengintegrasikan data atau produknya.

“Jadi intinya besok soft launching platform Kartin1, sambil menunggu instansi yang mau. Setelah ada yang mau baru kita launching,” tandasnya. (mb/detik)

Pos terkait