Ribuan Orang Mengungsi Akibat Banjir di Bima

Metrobatam, Jakarta – Sekitar 2.500 orang di lima Kecamatan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, harus mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu sejak Minggu (26/3).

Kecamatan yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Rasanae Timur, Kecamatan Raba, Kecamatan Mpunda, Kecamatan Rasanae, dan Kecamatan Asakota.

“Warga yang terdampak banjir ditampung di 15 titik lokasi pengungsian,” kata Pelaksana Tugas Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin, Senin (27/8), seperti dilansir dari Antara.

Syahrial menuturkan ke-15 titik lokasi pengungsian itu antara lain di Masjid Sultan Salahudin Paruga, Masjid Baitul Hamid Penaraga, Masjid Nurul Mubin Penaraga, Masjid Istiqomah Penatoi dan Kantor Wali Kota Bima.

Bacaan Lainnya

Pengungsi juga ditampung di Masjid Lewirato, Kantor KPPN Bima, RS PKU Muhammadiyah, SMPN 13 Tanjung, Masjid Al-Muwahidin Pane, Toko Bolly Monggonao, Kantor FIF Nae, dan Paruga Nae Manggemaci.

Pemkot Bima telah menyalurkan kurang lebih 1.500 nasi bungkus dan air minum kepada para pengungsi.

Berdasarkan data dari Pemkot Bima, banjir pada awalnya hanya melanda 16 kelurahan di lima kecamatan, yakni Kelurahan Paraga, Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Manggemaci, Monggonao, Nae, Sarae, Penaraga, Pane, Dara, Melayu, Tanjung, Kumbe dan Dodu.

Namun, pada pukul 24.00 WITA, Pemkot memantau banjir meluas hingga menggenangi 22 kelurahan.

Syahrial mengungkapkan banjir yang kembali melanda Kota Bima disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah hulu sehingga Sungai Padolo dan Sungai Salo meluap ke permukiman dan areal persawahan warga.

Pemkot Bima menyebut saat ini air sudah mulai surut dan sebagian pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait