Soal Mobil Matik Tak Boleh Didorong atau Diderek, Ini Penjelasannya

Ilustrasi

Metrobatam.com, Jakarta – Banyak beredarnya informasi yang menyebut mobil dengan transmisi matik akan mengalami kerusakan, jika dipindahkan dengan cara didorong atau diderek dalam keadaan mesin mati

Informasi tersebut tentunya membuat cemas pengendara mobil. Lalu apakah benar?

Kepala Bengkel Astra Daihatsu Harapan Indah, Bekasi, Ismail, menjelaskan kekhawatiran itu bermula dari pemahaman bahwa pelumasan komponen-komponen di transmisi matik sangat mengandalkan cairan hidrolis (minyak transmisi otomatis).

Memang benar, peredaran cairan hidrolis untuk melumasi komponen-komponen dalam transmisi sangat membutuhkan pompa hidrolis yang baru bekerja saat mesin hidup.

Bacaan Lainnya

Meski begitu, bukan berarti transmisi akan rusak jika mobil dipindahkan ke tempat lain (didorong atau diderek) dalam keadaan mesin mati.

Kata Ismail, usahakan didereknya bagian yang tidak berhubungan dengan gigi percepatan.

” Misalnya sedan, itu penggerak roda depan, diusahakan yang diderek yang depan. Karena yang dibelakang kan gak ada yang menggerakan. Itu pun jika diderek dengan kecepatan maksimal 60 km per jam,” ujar Ismail saat berbicang dengan Dream, akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, ketika diderek dengan kecepatan melebihi batas ketentuan yang telah ditetapkan oleh tipe kendaraan masing-masing, maka perputaran ban akan berbalik dengan penerusnya.

” Sehingga ke transmisi itu dapat merontokan gigi transmisinya. Saat didorong atau diderek, dipastikan juga posisi tuas transmisi pada posisi N (Netral),” imbuhnya.

Untuk sekadar didorong atau digeser dari tengah jalan ke tepi jalan, atau tempat yang lebih aman, tidak akan ada pengaruh apa-apa terhadap kondisi transmisi matik.

Mb/Dream

Pos terkait