Sukarno Pernah Buatkan Ranjang untuk Raja Arab Saudi, Ini Kisahnya

Metrobatam, Jakarta – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud akhirnya bisa bertemu dengan anak dan cucu Presiden RI pertama Sukarno. Ternyata memang ada sejarah kedekatan keluarga Sukarno dengan Raja Arab Saudi pendahulunya.

Pertemuan Raja Salman dengan putri Sukarno, Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani difasilitasi Presiden Jokowi di Istana Merdeka Kamis (2/3). Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 15 menit diakhiri dengan selfie Mega, Puan, bersama Jokowi dan Raja Salman yang kemudian viral di media sosial.

Usai pertemuan itu, Puan Maharani yang kini duduk sebagai Menko PMK mengungkap cerita unik yang disampaikan Raja Salman. Yaitu tentang hubungan baik Raja Arab Saudi terdahulu dengan Sukarno.

Puan tak mengisahkan, belum diketahui dengan jelas siapa Raja Arab Saudi yang pernah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan kakeknya itu. Namun ia mengungkap kakeknya membuatkan ranjang untuk sang Raja Arab Saudi itu.

Bacaan Lainnya

“Jadi menceritakan bahwa waktu itu Raja Saudi ada yang bertemu dengan Bung Karno. Ini yang tadi kita bicara nggak tahu Raja Saudi yang mana, bahwa Raja Faisal atau Abdullah. Kemudian pada kesempatan itu raja yang mau datang ke Jakarta karena tinggi besar sekali nggak ada tempat tidur yang cukup,” ungkap Puan.

“Nah Bung Karno selaku arsitek membuat tempat tidur khusus untuk raja tersebut, (nama) rajanya lupa, sepanjang dua meter,” kata Puan.

Ranjang itu pun kini disimpan di tempat yang aman. “Sekarang tempat tidur itu ada di Istana Bogor,” ujar Puan.

Sampai kini Raja Arab Saudi yang dibuatkan ranjang oleh Sukarno masih misterius.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud sempat menanyakan generasi penerus dari Ir Soekarno saat berkunjung Istana Bogor. Rupanya sosok pendiri bangsa itu sangat melekat di ingatan Raja Salman.

Melihat hal tersebut, pengamat etika dan komunikasi politik Benny Susetyo menuturkan bahwa Raja Salman memberikan simbol sikap menghormati terhadap sosok Soekarno yang fenomenal.

“Raja Salman memberikan simbol ketika dia mencari cucu Soekarno. Secara simbolik Raja hormat kepada Soekarno yang sangat menghargai pluralisme dan kebhinekaan,” kata Benny dalam diskusi di Kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).

Dalam teori interaksi simbol, menurut pria yang biasa disapa Romo Benny tersebut, Raja Salman telah mengingat sosok Soekarno yang telah berjerih payah memperjuangkan Pancasila dan mewariskan jiwa nasionalisme untuk para pemuda Indonesia.

Sehingga, kata Benny, dengan maraknya isu SARA belakangan ini akan menimbulkan perpecahan bangsa, Raja Salman ingin memberikan pesan bahwa jangan masuk pada tindakan politisasi agama.

“Jangan reduksi agama sebagai sumber potensi perpecahan tapi ingat Soekarno untuk persatuan maka Raja Salman mencari cucu dari Soekarno,” tutup Benny.

Pecalang Berseragam
Memanfaatkan kearifan lokal, Polda Bali menggandeng pecalang atau keamanan desa adat Bali selama ada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud berlibur di Pulau Dewata.

Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, mengatakan bahwa pecalang adalah kearifan lokal yang harus difungsikan. “Pecalang nanti akan kami libatkan juga dalam pengaman Raja Arab Saudi. Mereka akan di ring 3, di wilayah Nusa Dua,” katanya.

Dia menjelaskan, pecalang juga akan dibekali dengan seragam. “Ini yang dinamakan pemolisian masyarakat. Jadi kami melibatkan masyarakat dalam kegiatan keamanan,” ungkapnya.

Sementara itu Kelian Pecalang Desa Ungasan, Wayan Subaga, mengatakan bahwa pecalang nanti akan secara bergantian mengamankan Raja Arab Saudi. “Kami siang dan malam melakukan penjagaan. Kita nanti akan bergabung dengan linmas,” ujarnya.

Dia menegaskan, semua wilayah akan di-backup sesuai dengan permintaan polisi. “Adanya Raja Arab Saudi ini suatu kebanggaan bagi kami. Kita siap mengamankan beliau selama di Bali ini,” pungkasnya.(mb/detik/okezone)

Pos terkait