Rusia Bikin Pesawat Saingan Airbus dan Boeing, Ini Penampakannya

An MS-21 medium-range passenger plane, produced by Irkut Corporation, takes off in Irkutsk, Russia, May 28, 2017. Courtesy of PR Department of Irkut Corporation/Handout via REUTERS

Moskow – Mengikuti jejak China yang membuat pesawat C919 saingan Airbus dan Boeing, Rusia juga melakukan hal yang sama. Pada hari Minggu kemarin, Rusia melakukan penerbangan perdana pesawat sipil buatannya, yang diberi nama MS-21.

Mengutip Reuters, Irkut Corporation dan United Aircraft Corporation menyebut, pesawat MS-21-300 sudah menyelesaikan uji coba penerbangan selama 30 menit di ketinggian 1.000 meter, dengan kecepatan 300 km per jam.

“Misi penerbangan sudah selesai dan baik baik saja, pengujian selanjutnya segera dilakukan,” ujar pilot penguji MS-21, Oleg Kononeko, seperti dikutip dari Reuters, Senin (29/5).

Dengan jangkauan atau jarak terbang hingga 6.000 kilometer (km), MS-21 diprediksi bisa menjadi rival Boeing 737 dan Airbus A320 yang saat ini mendominasi pasar pesawat berbadan kecil untuk jarak menengah.

Bacaan Lainnya

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengapresiasi penerbangan perdana MS-21. Putin menyebut produksi pesawat ini dilakukan agar Rusia tidak ketergantungan dengan perusahaan asing.

Nantinya, pesawat twin turbo ini akan diproduksi dua jenis, yakni MS-21-300 dengan kapasitas 160-211 kursi dan kapasitas 130-165 kursi.

Produksi pesawat penumpang ini diproyeksi akan dilakukan dua tahun ke depan. Pemerintah Rusia mengatakan sudah menandatangani kontrak dengan operator domestik dan asing yang telah ditunjuk.

Direktur Jenderal Irkut, Oleg Demchenko, mengatakan tahap awal pemerintah Rusia menargetkan bisa memproduksi 175 unit pesawat MS-21.

Analis menyebutkan, meskipun Airbus dan Boeing sudah merajai pesawat di dunia, namun MS-21 berpotensi merebut pasar di dalam negeri Rusia, sejumlah negara Eropa dan Asia Timur. Hal ini karena Rusia memasang harga 15% lebih murah daripada pesawat yang ada saat ini.

Seorang pejabat di Rusia menyebutkan, MS-21 bisa lebih unggul dibandingkan duopoli pesawat Airbus dan Boeing. Namun masih banyak tantangan untuk menyaingi dua pesawat besutan Amerika dan Prancis itu. (mb/detik)

Pos terkait