DPP Golkar: Dukungan Menggelar Munaslub Sudah Sangat Kuat

Metrobatam, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar (PG) bidang Pengawasan Pembangunan Melchias Markus Mekeng berharap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar segera dilaksanakan bila sudah ada hasil praperadilan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang menyatakan ditolak.

DPP Partai Golkar harus segera melaksanakan rapat pleno untuk menetapkan waktu Munaslub bila sudah ada putusan dari pengadilan.

“Kalau praperadilan ditolak, maka segera setelah ada hasil praperadilan DPP harus segera mengadakan rapat pleno lagi untuk menetapkan waktu Munaslub. Agenda Munaslub adalah tunggal yaitu pemilihan Ketum baru,” tutur Mekeng saat dihubungi, Senin (27/11).

Menurut Mekeng, dukungan menggelar Munaslub sudah sangat kuat. Mayoritas pengurus DPD I dan DPD II sudah mendorong dilakukan Munaslub. Apalagi, sudah ada suara-suara untuk memberikan dukungan kepada kader Partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto (AH).

Bacaan Lainnya

“Dari kiri-kanan, atas-bawah, dukungan ke pak AH sudah sangat besar. Pak AH punya punya kemampuan dan pengalaman. Dia sangat tepat pimpin Golkar,” ujar Mekeng.

Ketua Komisi XI ini berharap jika memang nanti disepakati adanya Munaslub, cukup musyawarah untuk aklamasi saja. hal ini untuk menghindari kembali terjadinya perpecahan pada Golkar.

“Kalau bisa musyawarah, ya musyawarah. Supaya cepat dan tidak ada perpecahan,” jelas Mekeng.

Bila nantinya ada Munaslub, lanjut Mekeng, sebaiknya jangan ditunda-tunda agar partai lebih cepat konsolidasi dan bisa mempersiapkan pilkada 2018 serta pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

“Tahun depan sudah ada pilkada. Tahapan pilkada sudah dimulai diawal tahun. Kalau berlama-lama, bisa-bisa Golkar terancam tidak ikut Pilkada. Waktu persiapan pemilihan legislatif (Pileg) atau Pilpres pun sangat singkat kalau ditunda-tunda,” tutup Mekeng.

Selambatnya 15 Desember

Hasil pertemuan pimpinan DPD I Partai Golkar di Jakarta terkait rencana pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) memutuskan, bahwa munaslub dipastikan akan digelar pada Desember mendatang dengan satu agenda, yakni pemilihan ketua umum.

Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid menyebut, selambatnya 15 Desember munaslub akan digelar. Agenda itu, kata dia, tidak akan terpengaruh dengan hasil praperadilan yang dilakukan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

“Rata-rata punya kesadaran kalau mau selamat memang harus munaslub. Hanya soal waktu,” kata Nusron seusai pertemuan di Jakarta, beberapa hari lalu.

Terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim, sedikitnya sudah ada 20 pengurus DPD I atau provinsi yang setuju munaslub digelar. Bahkan, Dedi mengklaim seluruh DPD I di Pulau Jawa sudah satu suara meminta diselenggarakannya munaslub dalam waktu dekat, yakni sekitar Desember.

“Kami terus melakukan konsolidasi, khususnya pengurus DPD I agar munaslub dipercepat. Yang jelas DPD I Pulau Jawa sudah siap semuanya,” ujar Dedi di acara Polemik Radio MNC Trijaya Network bertema “Beringin Diterpa Angin” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.

Dikatakan Dedi, pihaknya akan terus merangkul pengurus DPD I yang belum mengambil sikap terkait munaslub. Ada pun syarat menggelar munaslub berdasarkan AD/ART Golkar yakni didukung 2/3 DPD I yang berjumlah 34. Permasalahan yang dihadapi partai berlambang beringin hari ini tidak bisa hanya disikapi lewat rapat pleno atau rapat pimpinan nasional.

“Saya dan pengurus DPD I lainnya ingin Golkar diselamatkan. Ini harus cepat, termasuk pergantian Ketua DPR karena yang dirugikan tidak hanya partai tapi juga masyarakat, termasuk pemerintah,” pungkas dia. (mb/okezone)

Pos terkait