Kadernya Ditembak Polisi, Gerindra Tuntut Polri Evaluasi

Metrobatam, Jakarta – Partai Gerindra Menuntut Polri melakukan evaluasi, menyusul tewasnya seorang kader dalam perkelahian dengan anggota Brigade Mobil di Bogor.

“Menjadi polisi butuh seleksi. Polisi yang menjadi Brimob butuh seleksi Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi … Polri harus berani melakukan evakuasi terkait hal ini,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo, Minggu (21/1).

Melalui keterangan tertulis, dia mengatakan anggota polisi yang diduga menembak kader partainya itu mungkin mengalami gangguan psikologis.

“Kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena cekcok soal parkir, dan belakangan diketahui sering pamer senjata api di media sosial, berarti ada yang salah dengan psikologinya,” kata Edhy.

Bacaan Lainnya

CNNIndonesia.com belum bisa memverifikasi tudingan Edhy soal kebiasaan anggota polisi tersebut di media sosial. Baik Kepolisian maupun Gerindra telah menyatakan kejadian ini berawal dari perkelahian yang diikuti perebutan senjata api.

Peristiwa terjadi di lapangan parkir dekat salah satu tempat hiburan malam di Bogor. Kader Gerindra yang tewas karena luka tembak diketahui bernama Fernando Wowor.

Kepolisian Daerah Jawa Barat menyatakan masih menyelidiki kasus ini. Identitas anggota polisi yang diduga melepas tembakan hanya diketahui dengan inisial R dan kini dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta.

Sementara itu, secara terpisah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal, menyatakan kasus ini tidak terkait dengan institusi.

“Ini permasalahan pribadi perorangan, bukan institusi,” ujarnya. “Polri akan proses hukum siapapun yang bersalah.”

Dia menyatakan Polri turut prihatin atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Iqbal juga mengatakan pihaknya turut berbela sungkawa untuk korban. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait