Gerindra Sebut Keputusan Prabowo di Menit Terakhir Pilpres

Metrobatam, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut baru mengambil keputusan di menit-menit akhir terkait pencalonannya sebagai bakal calon presiden pada pilpres 2019.

“Berdasarkan pengalaman keputusan beliau (Prabowo) untuk maju atau tidak berada di hari-hari terakhir, detik-detik terakhir,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo di Jakarta, Kamis (15/2).

Pengalaman itu merujuk pada pilgub DKI Jakarta 2017 dan 2012. Menurut Aryo, pilgub DKI lalu partainya memutuskan mencalonkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno semalam sebelum batas akhir pendaftaran di KPU DKI Jakarta.

Begitu pula halnya yang terjadi pada 2012, saat itu Gerindra yang mengusung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga baru memutuskan beberapa jam sebelum pendaftaran ditutup.

Bacaan Lainnya

Aryo mengungkapkan untuk pilpres 2019, ada syarat ambang batas presiden sebesar 20 persen yang membuat keputusan pencalonan tidak dapat dilakukan sejak jauh hari. Karena syarat itu mengharuskan partai untuk berkoalisi.

“Kalau tidak ada presidential threshold kita sudah deklarasi dari tahun lalu mungkin. Karena itu kita harus bicara, pendaftaran masih nanti 17 Agustus 2018 dan itu setelah pendaftaran calon legislatif 17 Juli. Nanti kita lihat hasilnya seperti apa,” ujarnya.

Terkait kesiapan Prabowo untuk mencalonkan diri kembali di 2019, Aryo mengatakan semua itu tergantung dari dukungan masyarakat dan kader Gerindra. Di masyarakat hal itu sudah ditunjukan dari beberapa hasil survei.

“Pak Prabowo dengan minim pemaparan program dan visi misi kepada masyarakat, mendapat minimum 21-22 persen. Itu dari masyarakat ya. Belum dari kader. Dari kader sudah semua menginginkan Prabowo maju,” katanya.

Selain itu, Aryo mengungkapkan bahwa Gerindra tengah menunggu hasil pilgub 2018 yang akan diumumkan pada akhir Juni. Jika mayoritas menang, maka itu akan menambah keyakinan Prabowo untuk kembali maju.

Penjajakan koalisi besar juga menjadi salah satu pertimbangan saat ini Prabowo belum mendeklarasikan pencalonannya. Selain dengan PKS, kini Gerindra juga diakuinya intensif berkomunikasi dengan PAN.

Sedangkan terkait opsi nama Anies Baswedan sebagai alternatif jika Prabowo tidak maju, Aryo mengatakan belum ada rencana ke arah sana. Meskipun opsi itu mungkin saja terjadi.

“Setahu saya tidak ada yang tidak mungkin ya, hanya Tuhan yang tahu. Tapi pembicaraan ke sana (Pilpres 2019) belum ada karena beliau (Anies) fokus di Jakarta,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Kalimantan Partai Golkar Nusron Wahid menilai Prabowo Subianto tidak akan maju sebagai calon presiden di 2019.

“Saya meyakini lawannya Jokowi bukan pak Prabowo. Entah siapa orangnya saya meyakini bukan Prabowo. Hidung politik saya sudah merasakan,” kata Nusron saat menjadi narasumber dalam pemaparan hasil survei lembaga Indo Barometer.

Nusron mengaku keyakinan itu hanya berdasarkan perasaan dan intuisinya sebagai politisi. Tidak ada alasan khusus yang disebutkan terhadap pernyataannya itu. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait