Jacob Zuma Dilengserkan dari Jabatan Presiden Afsel

Metrobatam, Jakarta – Komite Eksekutif Partai Kongres Nasional Afrika Selatan memutuskan untuk “menarik” atau “mencopot” Presiden Jacob Zuma sebagai kepala negara. Keputusan tersebut diambil pascapertemuan tokoh partai yang berlangsung selama 13 jam, Selasa (12/2).

Sejak Wakil Presiden Cyril Ramaphosa terpilih sebagai pemimpin partai Desember lalu, Zuma mendapat desakan dari partainya sendiri untuk mundur dari masa jabatan kedua yang sarat dengan skandal yang akan berakhir pada 2019.

Zuma, 75 tahun, merupakan Presiden Afrika Selatan yang paling kontroversial sejak akhir pemerintahan minoritas kulit putih 1994. Sembilan tahun masa pemerintah Zuma penuh gejolak, ditandai dengan kemerosotan ekonomi dan sejumlah tuduhan korupsi.

Komite eksekutif partai memiliki wewenang untuk memerintahkan Zuma untuk mundur sebagai kepala negara. Meski berbagai media lokal berspekulasi bahwa Zuma bakal menolak.

Bacaan Lainnya

Ramaphosa, 65 tahun, menemui Zuma pada Senin sore sebelum kembali ke pertemuan yang mengambil keputusan soal nasib presiden tersebut.

“Kami memutuskan untuk menarik Zuma. Dia belum diberitahu,” kata seorang sumber ANC seperti dilansir Reuters, Selasa (13/2).

“Cyrill berbicara kepadanya,” kata sumber itu, sambil menambahkan bahwa saat Ramaphosa kembali ke pertemuan, “diskusi menjadi sengit dan sulit terutama soal apakah akan menarik Zuma.”

Radio pemerintah SABC, mengutip sumber, melaporkan bahwa Ramaphosa bertemu Zuma untuk menyampaikan pesan bahwa badan eksekutif ANC memberi waktu 48 jam bagi Zuma untuk mundur sebagai kepala negara.

Kantor berita lokal Eye Witness News melaporkan, mengutip sumber, bahwa saat Ramaphosa bertemu Zuma, presiden mengatakan: “Lakukan apa yang ingin kau lakukan.” saat ditanya apakah dia setuju untuk mengundurkan diri atau dicopot.

Masa jabatan Zuma sebagai presiden berakhir pada pertengahan 2019. Dia belum menyatakan kepada publik soal pengunduran diri secara sukarela. Zuma tidak lagi menjabat sebagai pimpinan di partainya, Partai ANC yang berkuasa di Afrika Selatan.

Zuma sendiri pernah merancang penggulingkan mantan Presiden Thabo Mbeki pada 2008, tak lama setelah menjadi Ketua ANC.

Mbeki juga “ditarik” oleh ANC, mengakhiri masa pemerintahan yang ditandai kemakmuran, tapi sat dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.

Sejak menjadi presiden pada 2009, pemerintah Zuma diwarnai skandal. Beberapa di antaranya di dalam partainya sendiri, ANC. Pihak oposisi mengatakan keluarga Gupta, teman Zuma menggunakan hubungan mereka dengan presiden untuk memenangkan sjeumlah kontrak pemerintah dan persetujuan kabinet. Baik Gupta maupun Zuma membantahnya.

Bank of Baroda dari India, dimana Gupta menjadi kliennya, telah mengumumkan rencana keluar dari Afrika Selatan. Rencana itu disampaikan bank sentral Afrika Selatan, Senin (12/2).

Dalam persaingan memperebutkan jabatan ketua ANC, Ramaphosa menegaskan fokusnya untuk membasmi korupsi dan revitalisasi pertumbuhan ekonomi. Platform Ramaphosa itu berhasil mengalahkan mantan istri Zuma, Nkosazana Dlamini-Zuma, calon yang diinginkan Zuma untuk menggantikan posisinya.

Mantan pemimpin serikat buruh itu mengatakan bahwa dia tidak ingin mempermalukan Zuma, namun telah melobi di belakang layar agar Zuma mau mengundurkan diri lebih awal. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait