Mobil Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Dilelang Rp 279-479 Jutaan

Metrobatam, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menggelar lelang terhadap aset barang rampasan terpidana koruptor. Para peserta lelang yang tertarik sudah mulai menyambangi lokasi.

Pantauan detikcom, peserta yang akan mengikuti lelang mendatangi Rupbasan Kelas I Jakarta Barat dan Tangerang, Jalan TMP Taruna No 41, Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.

Peserta lelang mengecek dan mencoba menghidupkan satu per satu mobil yang akan dilelang KPK. Mereka mengecek kondisi mesin hingga interior mobil.

Beberapa mobil yang akan dilelang di antaranya dua mobil milik Luthfi Hasan Ishaaq, yaitu VW Caravelle 2.0 berwarna Deep Black tahun 2012 berpelat nomor B-948-RFS dan mobil FJ Cruiser 4.0 L WD berwarna hitam. Untuk VW dibanderol dengan harga limit Rp 279.623.000. Serta FJ Cruiser seharga Rp 479.277.000.

Bacaan Lainnya

Kendaraan lain yang dilelang adalah mobil bekas Muhammad Nazaruddin bermerek Toyota Vellfire 2.4 ZA/T tahun 2010 berwarna hitam berpelat nomor B-85-D. Mobil ini ditawarkan dengan harga limit Rp 157.094.000.

Dan yang terakhir, mobil bekas Mohamad Sanusi bermerek Jaguar berwarna hitam metalik berpelat nomor B-123-RX. Mobil mewah ini ditawarkan dengan limit terendah Rp 488.661.000.

Salah satu peserta lelang, Irfan, mengaku tertarik pada mobil FJ Cruiser yang disita dalam perkara Luthfi Hasan. Namun ia menganggap harga itu mahal karena kondisinya yang tidak ada surat BKPB dan STNK.

“Yang FJ Cruiser malah pengen saya pakai sendiri. Alasannya pertama, mobil Jepang relatif lebih mudah, lebih tahan untuk iklim dan geografi, dibanding Eropa, walaupun mesin canggih tapi sparepart mobil Eropa lebih mahal,” katanya.

Sementara itu, peserta lainnya, Bowo, mengaku tertarik pada mobil Vellfire yang disita dari Nazaruddin. Selain itu, dia naksir pada FJ Cruiser. Ia mengaku akan menjualnya kembali jika ada yang berminat nantinya.

“Saya minatnya Vellfire sama FJ Cruiser. Harganya dibanding pasaran relatif dibanding pasaran. Dibilang murah nggak, mahal nggak,” ujar Bowo. (mb/detik)

Pos terkait