Pengamat: Habib Rizieq Tak Bernyali Seperti Buya Hamka

Metrobatam, Jakarta – Langkah Habib Rizieq Shihab kabur ke Arab Saudi untuk menghindari pemeriksaan polisi sejak April 2017 merupakan sikap tak terpuji dan melawan hukum. Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit menyayangkan sikap Rizieq tersebut karena tidak seperti pejuang Islam terdahulu.

Dia mencontohkan sikap ulama sejati Buya Hamka yang berani menghadapi tudingan melakukan subversi hingga dipenjara pada 1964 oleh rezim Presiden Sukarno. “Tapi dia tidak akan ada keberanian untuk kembali, tidak seperti pejuang Islam seperti Buya Hamka,” kata Arbi kepada detik.com, Rabu (21/2).

Informasi yang disampaikan berkali-kali seolah dia akan kembali ke tanah air, dia melanjutkan, tak lebih sebagai siasat untuk menguji pendapat publik. Dia cuma ingin menjaga dukungan dan menguji sikap pemerintah terhadap dirinya.

“Ia hanya menguji pendapat masyarakat dan pemerintah. Padahal kalau sudah tujuh kali tidak datang, itu artinya ngibul saja,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Dengan rekam jejak semacam itu, dia berharap publik dan media massa tak perlu lagi menggubrisnya. “Sudah berkali-kali tapi nyatanya tidak, kan berarti ngibul aja itu,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas punya penilaian senada. Menurut dia, kabar bahwa Rizieq akan pulang sengaja didengungkan untuk merawat ingatan massa agar tak tergerus isu politik.

Secara pribadi, Yaqut mengaku sejak awal meyakini bahwa Rizieq tak akan berani kembali dalam waktu dekat. Sebab polisi dipastikan bakal langsung menangkap dan menahannya begitu tiba di tanah air. “Dia tidak berani menghadapi konsekuensi ini. Lalu disebar kabar seolah akan pulang untuk merawat ingatan massa. Itu aja sih,” katanya.

Bila Arbi membandingkan Rizieq dengan Hamka, dia cuma merujuk sikap mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang lebih bernyali. Ahok yang dipidana melecehkan agama menghadapi dan menjalaninya tanpa banyak tingkah. “Ahok itu gentleman. Masa ini imam besar kok malah lari.Malu dong!” ucap Yaqut. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait