Prabowo Sebut Capres-Cawapres Hasil Ijtima Ulama Hanya Saran

Metrobatam, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dihasilkan dalam ijtima (pertemuan) ulama hanya berupa rekomendasi atau saran. Rekomendasi itu ditujukan kepada Gerindra, PKS dan PAN.

Sebelumnya, ijtima ulama merekomendasikan Prabowo berpasangan dengan Salim Segaf Aljufri atau Ustaz Abdul Somad di Pilpres 2019.

“Saya tegaskan kembali, ijtima itu mengajukan rekomendasi. Nah, rekomendasi kan saran,” ujar Prabowo.

Prabowo tidak menjawab dengan tegas apakah bakal merealisasikan rekomendasi ijtima ulama. Menurutnya, semua akan dibicarakan lebih lanjut. “Ya, nanti akan dibahas,” ucap Prabowo.

Bacaan Lainnya

Prabowo mengatakan proses demokrasi sedang berjalan, yakni ketika Gerindra, PKS, PAN selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan. Menurut Prabowo, memang seperti itulah seharusnya.

Partai politik, kata Prabowo, adalah pilar penting dalam demokrasi. Partai politik mesti senantiasa bermusyawarah dalam menentukan keputusan. “Inilah yang anda lihat ini demokrasi sedang berjalan,” ujar Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo mengadakan pertemuan dengan petinggi PKS dan PAN serta Persaudaraan Alumni 212 di kediaman pengusaha Maher Algadri di bilangan Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa malam (31/7).

Mereka yang hadir antara lain Anggota Dewan Pembina Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Sekjen PAN Eddi Soeparno.

Pengurus PKS yang hadir antara lain Ketua Majelis Syuro SAlim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nurwahid, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Sekjen Mustafa Kamal.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan ketiga partai sepakat menyambut Demokrat yang ingin bergabung dalam koalisi. Muzani mengatakan hal itu adalah salah satu hasil dari pertemuan ketiga partai.

“Ketiganya menyepakati bahwa koalisi tiga partai ini menerima dengan sangat baik terbuka bergabungnya Demokrat dalam koalisi ini,” ucap Muzani.

Sementara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan ustaz Abdul Somad agar bisa mendengar dan mengetahui langkah yang akan diambil tokoh agama itu.

“Karena dengan begitu ustaz Abdul Somad harus didengarnya langsung jangan dari tulisan Facebook dan sebagainya tapi komunikasi,” kata Fahri di Komples Parlemen, Selasa (31/7).

Menurutnya, pertemuan secara langsung di antara keduanya bisa mengubah peta pilpres 2019 mendatang.

“Siapa tahu ada perubahan komunikasi yang konkret di antara keduanya yang bisa mengubah peta kan kita tidak tahu. Namanya kedua pemimpin bertemu ada ide-ide yang kadang-kadang kita tidak mengerti,” kata Fahri.

Fahri juga menanggapi munculnya nama ustaz Abdul Somad dalam rekomendasi nama calon wakil presiden yang dikeluarkan Ijtima Ulama karena elektabilitasnya yang tinggi. Selain itu, Somad merupakan tokoh di luar partai yang menjadikannya lebih mudah untuk bersikap.

“Kalau ustaz Abdul Somad dia enggak perlu rapat DPP, enggak punya partai. Dia cuma perlu katakan setuju atau tidak setuju, karena dengan rekomendasi itu cukup,” kata Fahri. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait