Relawan Gatot Nurmantyo Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019

Metrobatam, Jakarta – Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR) beralih nama sebagai Garda Nasiona untuk Rakyat. Perubahan itu juga diikuti dengan deklarasi terhadap pasangan calon Joko Widodo dan Ma’ruf Amin lantaran mantan Panglima TNI itu tidak maju pada Pilpres 2019.

Ketua Presidium GNR, Dondi Rivaldi mengklaim pihaknya telah melakukan konsolidasi di 34 Provinsi untuk menyatakan sikap dan arah dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres tersebut.

“Untuk itu kami menyatakan mendukung, memperjuangkan, dan memenangkan bapak Jokowi dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 dengan cara yang adil, beradab, dan bermartabat,” kata Dondi, saat deklarasi Jokowi-Ma’ruf Amin, di cafe Kopi Politik, Jakarta Selatan, Kamis, (23/8).

Ia menilai, sosok Jokowi-Ma’ruf Amin dirasa tepat untuk meneruskan kepemimpinan nasional di 2019 mendatang lantaran banyak perubahan besar di sisi infrastruktur.

Bacaan Lainnya

“Dari teman-teman nasional dan daerah, kami menyimpulkan bahwa Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah sosok yang tepat. Dengan latar belakang Jokowi sudah membuktikan kerja nyata,” tuturnya.

Dondi pun mengimbau kepada seluruh elemen perjuangan baik dari partai politik maupun relawan untuk bersatu padu dalam memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin di 2019.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengedepankan cara-cara kampanye yang santun simpatik dengan memegang teguh prinsip kemanusiaan, keadilan, keterbukaan, serta tidak melanggar perundang-undangan yang ada,” tukasnya.

Sementara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyambut baik apabila relawan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Semua yang memberikan dukungan positif, kan. Intinya siapapun yang mendukung ya positif. Sebanyak-banyaknya,” kata Moeldoko.

Namun Moeldoko menyatakan belum menerima dukungan resmi dari mereka. “Belum sih (komunikasi). Enggak tahu melalui saluran mana,” tutur Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf ini.

Beredarnya undangan deklarasi dukungan kepada petahana membuat relawan Gatot Nurmantyo terbelah. Awal pekan ini, Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Dukungan diberikan setelah Gatot gagal mendapat dukungan partai politik untuk maju dalam perebutan kursi RI 1 itu. Padahal, nama Gatot mencuat dalam bursa tapi hingga penutupan pendaftaran ke KPU, Gatot tak dipinang siapapun.

Bursa Ketua Timses Jokowi

Sementara sosok Ketua Timses Jokowi-Ma’ruf Amin masih misterius. Ada dua nama yang beredar, dua-duanya mantan Panglima TNI, ada Jenderal (Purn) Moeldoko dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Adalah Wakil Korbid Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengungkap, nama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin sudah dikantongi Jokowi. Bocorannya ialah sosok non parpol dan kemungkinan dari militer.

“Ya bisa. Bisa Gatot, bisa Pak Moeldoko dan bisa yang lainnya,” ujar Bamsoet, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8).

Isu panas ini ditanyakan langsung ke Presiden Jokowi. Nah Jokowi bilang, belum tentu apa yang disampaikan Bambang Soesatyo itu benar.

“Belum, belum,” kata Jokowi saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya Nomor 62, Jakarta Pusat, Kamis (23/8).

Selentingan kabar soal calon ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin ini sempat dilemparkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Al Habsyi sempat menyebut nama Gatot Nurmantyo. Nama Gatot, disebut Aboe Bakar, muncul setelah nama Djoko Santoso ditunjuk sebagai ketua timses Prabowo-Sandiaga.

Sementara Moeldoko yang juga diisukan jadi ketua timses Jokowi-Ma’ruf Amin menilai semua yang memberikan dukungan positif ke Jokowi bisa masuk tim kampanye nasional. Namun kalau nama Gatot dimasukkan ke bursa calon ketua timses, Moeldoko pun tak tahu dari mana saluran masuknya.

“Ya nggak tahu melalui saluran mana ya,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/8). (mb/cnn idonesia/detik)

Pos terkait