Jokowi: Saya Disebut Kriminalisasi Ulama, yang Mana?

Metrobatam, Surabaya – Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) kembali menanggapi soal isu dirinya yang dituding mengkriminalisasi ulama. Dia pun mempertanyakan ulama mana yang dia kriminalisasikan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Apel Siaga Pemenangan Partai NasDem Jawa Timur dan Pengukuhan Komando Strategi Nasional (Kostranas) NasDem yang berlangsung di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018). Dalam kesempatan itu, dia meminta kepada kader NasDem untuk meluruskan isu-isu miring yang menyerang dirinya, salah satunya soal tudingan dirinya melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

“Isu kriminalisasi ulama, ulamanya mana yang dikriminalisasi? Siapa? Suruh sebutkan siapa kriminalisasi yang mana? Tiap hari saya bareng ulama, tiap minggu saya ke pesantren, sekarang cawapres kita topnya ulama Indonesia, Ketua MUI,” kata Jokowi.

Isu miring seperti itulah yang dia nilai sebagai ulah dari para politikus jahat. “Itulah namanya politik,” kata Jokowi.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyinggung soal kebijakan konsesi lahan yang dia keluarkan. Dia mengatakan saat ini pemerintah di bawah kepemimpinannya memberikan lahan kepada kelompok masyarakat kecil. Luasnya bervarian, mulai dari 2 hektare hingga 100 hektare.

“Memang baru yang kita bagikan kurang lebih 1 juta 80 ribu hektare, itu baik untuk tanah adat, kelompok usaha bersama, individu yang di kerjakan oleh KLHK dikomandani oleh Ibu Siti Nurbaya, yang merupakan kader Partai NasDem. Jadi jangan hanya dipertanyakan komitmen pemerintah terhadap masyarakat,” katanya.

Jokowi mengatakan, dirinya percaya kerja keras yang dilakukan kader Partai NasDem akan berdampak positif. Jokowi melihat, dengan kerja keras dan solidnya kader, dia yakin NasDem bisa menjadi partai 3 besar pemenang pemilu 2019.

“Saya percaya yang kerja keras bapak ibu tentu saja dengan merapatkan barisan, merapatkan jaringan, relawan, simpatisan, tokoh berpengaruh Jatim, saya meyakini Partai NasDem akan masuk ke tiga besar. Amin allahumma amin. Perasaan saya mengatakan itu. Marilah kita lihat realisasinya seperti apa,” kata Jokowi.

“Di Jatim sendiri memang target diberikan untuk Pilpres minimal 70 persen. Ini juga bukan target ringan, tapi kalau kita lihat dalam perencanaan organisasi saya yakin angka 70 persen akan bisa kita lewati,” tuturnya. (mb/detik)

Pos terkait