Pemerintahan Sulteng Mulai Berjalan 10 Hari Pascagempa

Metrobatam, Jakarta – Pemerintahan di Sulawesi Tengah disebut mulai berjalan normal sekitar sepuluh hari pascagempa dan tsunami Palu. Pelayanan administrasi dan aktivitas pegawai pemerintah sudah berjalan.

“Pemerintahan di sana sudah mulai jalan. Pagi tadi sudah apel,” kata Ketua Subsatgas Dalam Negeri Pendampingan Gempa Sulawesi Tengah Laksamana Muda A Jamaluddin di Jakarta, Senin (8/10).

Indikasinya, selain apel aparatur pemerintah, lanjutnya, ialah, pertama, pelayanan surat kependudukan yang sudah berjalan. “Dukcapil sudah layani permintaan pelayanan surat kematian,” ucapnya.

Hingga saat ini, kata dia, jumlah korban meninggal dalam musibah itu mencapai 1.944 orang. Sebanyak 885 di antaranya sudah dimakamkan secara massal.

Bacaan Lainnya

Kedua, kata Jamaluddin, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada pun sudah berfungsi dengan baik untuk memberikan pasokan listrik. Terutama, dukungan untuk posko dan dapur umum. Namun, masih banyak warga yang belum terlayani listrik.

“Kendalanya jaringan ke konsumen,” imbuhnya.

Ketiga, jaringan komunikasi hampir 100 persen. Sementara, Donggala baru mencapai 52,5 persen.

Keempat, ketersediaan BBM pun sudah semakin baik. Menurut Jamaluddin, sudah ada 27 SPBU yang beroperasi di empat kota. Itu juga dibantu dengan sembilan unit mobil BBM yang memiliki dispenser.

Kelima, kebutuhan air bersih cukup terlayani, dengan dukungan mobil tangki dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain itu, sudah dibuat 30 hidran. “Segera 20 [hidran] dibuat lagi,” tambahnya.

Keenam, 14 rumah sakit umum dari 33 RSU yang ada sudah beroperasi. Kegiatannya mencakup operasi ringan dan rawat jalan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menambahkan bahwa daerah-daerah yang masih terisolasi tetap tersentuh oleh pelayanan kesehatan.

“Daerah-daerah yang terisolasi [lewat] jalur darat, masih dilakukan perbaikan, kita lakukan pelayanan melalui udara. 12 helikopter dikerahkan,” ucap dia.

Selain itu, kata Willem, pembelajaran juga sudah berangsur normal. Namun, itu masih dilakukan di 240 tenda dan terkendala trauma.

“Untuk pendidikan, Kemendikbud sudah minta murid-murid masuk, tapi masih ada kendala guru-guru masih trauma, termasuk orang tua yang tidak mengizinkan anaknya,” tutur dia.

Pada awal Oktober, Presiden Joko Widodo memberi target kegiatan di Palu, Sulawesi Tengah, akan kembali normal dalam tempo satu pekan. Jaringan listrik, telekomunikasi, dan bandara pun akan dipulihkan secara bertahap.

“Dalam seminggu akan diselesaikan, sehingga normal kembali, kehidupan sehari-hari masyarakat di sana. Memang problem-problem ini baru sehari dua hari, sehingga semuanya kaget, syok, memang harus kita selesaikan,” kata Jokowi di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Senin (1/10). (mb/detik)

Pos terkait