Waketum Gerindra: Sebagian Pendukung Minta Prabowo Tak Bicara Keras

Metrobatam, Jakarta – Sosok yang meminta Ketum Partai Gerindra sekaligus capres Prabowo Subianto untuk tak berpidato keras-keras masih jadi teka-teki. Waketum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan sosok yang dimaksud Prabowo.

“Memang ada beberapa masukan sebagian dari pendukung Pak Prabowo yang meminta Pak Prabowo pada masa saat sekarang ini jangan bicara keras-keras menghantam pemerintah misalnya, agar tidak mengganggu konsentrasi pemerintah yang pada saat ini fokus menangani bencana,” ujar Dasco saat dihubungi, Senin (8/10).

Sebagian pendukung Prabowo tersebut, kata Dasco, memandang situasi negara sedang susah. Mereka meminta Prabowo fokus sebagai capres.

“Yang minta begitu beranggapan bahwa situasi yang pada saat ini sedang susah, ya sebaiknya Pak Prabowo fokus saja pada pemenangan, bicara pada program kalau seandainya jadi presiden, program kerja dan jangan menyalahkan pemerintah pada saat sekarang ini terjadi kesulitan-kesulitan apalagi ditambah dengan bencana,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

“Sebagian besar pendukung juga ngomong, janganlah kita saling menyalahkan soal kondisi dolar misalnya. Kalau saling menyalahkan akan menyebabkan konsentrasi pemerintah dalam menangani persoalan ekonomi misalnya agak terbelah,” imbuh anggota DPR itu.

Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menyebut kalau pendukung sebelah yang melobi Prabowo agar tak bicara keras-keras. Dasco mengatakan tak ada pendukung sebelah yang bertindak demikian.

“Jadi nggak ada kalau dari pendukung sana nggak ada lobi-lobi. Masak pendukung sana lobi-lobi, ngapain. Jadi ini lebih daripada kesadaran daripada sebagian pendukung untuk supaya suasana kondusif,” jelasnya.

Menurut dia, Indonesia sedang dalam keadaan tertimpa bencana. Pendukung Prabowo yang dijelaskan Dasco di atas, disebut meminta eks Danjen Kopassus itu memaklumi jika pemerintah sekarang seperti terbelah fokusnya.

“Pendukungnya minta fokus saja pada program pemenangan, fokus saja bagaimana kemudian bisa membantu pemerintah untuk solusi penanganan bencana,” jelas dia. (mb/detik)

Pos terkait