Mau Bangun 3,9 Juta Rumah Murah, Pemerintah Masih Kurang Rp 546 T

Metrobatam, Jakarta – Total investasi infrastruktur bidang perumahan yang dibutuhkan untuk mencapai target penyediaan perumahan dalam lima tahun ke depan mencapai Rp 780 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto dalam Workshop Public Private Partnership (PPP) for Affordable Housing di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).

Eko mengatakan investasi tersebut dibutuhkan untuk membangun 3,9 Juta unit rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ditargetkan hingga 2024 mendatang. Sementara ketersediaan APBN hanya mampu mencukupi 30% dari total kebutuhan investasi.

“Kita mempunyai tantangan untuk menyediakan Rp 780 triliun selama lima tahun ke depan untuk skema KPBU. Karena dari pemerintah hanya sedikit,” kata Eko.

Dengan demikian tercatat gap pembiayaan sekitar Rp 546 triliun lagi untuk mencapai target tersebut. Eko bilang pembiayaan ini harus segera ditutupi karena kebutuhan rumah terus bertambah terutama di perkotaan seiring terjadinya urbanisasi.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengembangan penyediaan perumahan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Adapun KPBU sendiri menjadi sesuatu yang baru di bidang perumahan rakyat.

KPBU dalam membangun perumahan yang layak bagi MBR tengah digodok untuk memastikan adanya dukungan kebijakan, kelembagaan, struktur perjanjian, dan peraturan yang tepat sasaran. Pemerintah mencari tahu bagaimana kemitraan paling tepat untuk menggunakan skema ini dalam pembangunan perumahan rakyat hingga memilih mitra yang sesuai.

“Untuk itu pemerintah harus bisa bikin business case yang baik. Sektor swasta juga harus dapat laba kalau ingin melibatkan mereka,” kata Eko. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *