Perawatan Mobil Matik Lebih Mahal daripada Manual, Benarkah?

Transmisi Manual vs Transmisi Otomatis (foto : Radityo Herdianto)

Metrobatam.com, (Mb) – Ketika hendak membeli mobil baru, pilihan transmisi menjadi salah satu pertimbangan. Bukan tanpa alasan, pilihan transmisi ini akan berpengaruh ke biaya perawatan yang akan dikeluarkan sang pemilik mobil dalam beberapa tahun ke depan.

Di dalam mobil, transmisi merupakan salah satu komponen vital yang membutuhkan perawatan secara rutin supaya performanya bisa optimal.

Pilihan transmisi mobil umumnya ada dua yakni matik dan manual. Soal biaya perawatan, dibandingkan dengan mobil manual, mobil dengan transmisi matik disebut-sebut lebih mahal. Benarkah?

Mengutip situs Top Gear, Minggu (25/8/2019), di tengah kemajuan teknologi nyatanya mobil bertransmisi matik masih lebih mahal dari segi perawatan. Girboks pada mobil matik memiliki komponen lebih banyak dan sistem yang juga rumit. Banyak juga komponen elektronik dan juga sistem hidrolik yang bekerja bersama untuk proses mengganti gigi saja.

Bacaan Lainnya

Sementara pada mobil manual, semua hal itu tidak ada. Singkatnya, karena rumitnya teknologi dan perangkat modern di mobil matik sehingga biaya perawatan dan servis bisa lebih mahal.

Salah satu perawatan rutin yang harus dilakukan para pemilik mobil adalah mengganti oli transmisi. Perbedaannya jika pada mobil manual hanya membutuhkan oli transmisi sedangkan pada mobil matik olinya haruslah khusus untuk transmisi otomatis. Jumlah pemakaian pun lebih banyak daripada mobil manual.

Ini disebabkan karena konverter torsi di mobil matik butuh oli tranmsisi hingga dua kali lipat lebih banyak daripada mobil manual. Maka dari itu, ketika membawa mobil ke bengkel uang yang dikeluarkan untuk biaya penggantian oli transmisi lebih banyak.

Itu belum seberapa. Jika transmisi pada mobil matik rusak, sang pemilik mobil pun harus siap merogoh kocek cukup dalam. Belum lagi waktu untuk reparasi yang juga bisa lebih lama dibandingkan melakukan perbaikan pada transmisi manual. Apalagi jika transmisi matik zaman now seperti CVT atau girboks dual-clutch.

Tak jarang bila kerusakannya parah, pemilik mobil disarankan untuk mengganti transmisi baru daripada memperbaikinya. Di sisi lain, transmisi manual bisa dengan mudah untuk diperbaiki dan ‘diakali’ ketika mengalami kerusakan.

Tapi perlu dicatat nih detikers, perilaku buruk saat berkendara rupanya sangat berpengaruh besar kepada kerusakan transmisi manual. Dikatakan Top Gear, biaya perawatan mobil manual yang dikendarai dengan buruk bisa lebih mahal daripada matik. Perilaku buruk berkendara memicu Anda untuk mengganti kopling lebih sering.

Berbeda halnya dengan mobil matik. Buruknya pengendara mengendarai mobil tak memberi pengaruh besar ke transmisi manual. Kok bisa? Ini karena sistem hidrolik dan elektronik sudah dikombinasi dengan teknologi komputer yang mampu mengatur pergantian gigi lebih mudah dan sederhana, mencegah si pengendara untuk melakukan pergantian gigi yang tak sesuai dengan seharusnya.

(detik.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *