Sempat Rencanakan Santet, Aulia Habisi Suaminya Saat Buah Hati Mereka Tertidur

Metrobatam, Sukabumi – Entah setan apa yang merasuki pikiran Aulia Kesuma (35) hingga tega menghabisi nyawa Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili (54), suami dan ayah dari anaknya sendiri. Dari hasil pernikahannya dengan Pupung, Aulia memiliki balita perempuan berusia 4 tahun.

Saat malam kejadian, Jumat (23/9/2019), balita perempuan tengah tertidur bersama pengasuhnya dalam kamar. Siangnya bahkan Aulia mengajak anak perempuannya itu bertemu dengan para eksekutor.

“Mereka mengatur strategi di sebuah hotel di kawasan Pejaten pada Jumat (23/8/2019) mulai pukul 14.00 WIB sampai 20.00 WIB. Setelah itu berangkat menggunakan mobil yang dikemudikan pelaku Aulia. Saat itu ikut di dalam kendaraan saksi D yang menggendong anak tersangka Aulia,” kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, Kamis (29/8/2019).

Sementara Sugeng dan Agus bersembunyi di bagasi belakang mobil. Di tengah perjalanan, Aulia membeli jus. Minuman itulah yang ia campur dengan obat tidur untuk suami dan anak tirinya.

Bacaan Lainnya

Tiba di rumah, Agus dan Sugeng tetap bertahan di mobil yang sudah diparkirkan di dalam garasi rumah. Anak perempuannya dan pengasuhnya disuruh masuk ke dalam kamar lalu dikunci dari luar.

“D dan anaknya yang masih kecil itu dimasukan ke dalam kamar lalu dikunci, tersangka juga memberikan susu dan air panas agar balita itu tidak menangis,” jelas Nasriadi.

Setelah itu tersangka Aulia mulai melakukan aksi keji meracuni suaminya. Ia sempat melalukan hubungan suami istri sebelum meminta Sugeng dan Agus mengeksekusi suaminya. Rentetan pembunuhan itu mulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.

Tidak hanya menghabisi suami, Aulia dan putranya Geovanni Kelvin (25) juga menghabisi nyawa M Adi Pradana alias Dana (23) anak kandung korban Edi. Aksi itu dilakukan mulai dari kepulangan Dana sekitar pukul 02.00 WIB hingga 04.30 WIB.

Dalam aksi terakhir ini Aulia dan Kelvin sempat ikut bergantian menganiaya Dana lalu menyeret pemuda malang itu ke kamar bawah untuk disatukan dengan mayat ayahnya.

“Saat kejadian keji itu, balita anak dari Aulia dan Edi tertidur di kamar bersama para pengasuh. Setelah selesai menghabisi nyawa dan menyimpan jenazah ayah-anak itu di garasi rumah Aulia, pengasuh serta anaknya dan para pelaku pergi meninggalkan rumah,” tandas Nasriadi.

Rencanakan Santet

Sebelum merencanakan membunuh, Aulia ternyata pernah berniat menyantet kedua korban. Niat itu disampaikan Aulia kepada mantan asisten rumah tangga (ART). Aulia sempat ingin berkonsultasi dengan paranormal.

“Jadi Aulia pernah curhat dengan ibu itu (ART) untuk menggunakan paranormal,” jelas Nasriadi.

Nasriadi mengungkapkan keinginan Aulia itu dilakukan agar suaminya mau menjual rumah tersebut. Aulia memang ingin menjual rumah Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk menutupi utang Rp 10 miliar ke bank.

“Konsultasi ke paranormal agar bisa meluluhkan suaminya agar bisa mau menjual rumah, tapi nggak berhasil. Kemudian ke paranormal agar disantet dan sebagainya, tapi nggak berhasil,” tutur Nasriadi.

Menurut Nasriadi, niatan itu diungkapkan Aulia kepada mantan ART-nya sekitar Juli 2019. Namun hal itu urung dilakukan. Nasriadi tak menjelaskan mengapa niatan itu tak jadi terlaksana.

Hingga akhirnya, rencana pembunuhan itu dilakukan dengan menyewa jasa pembunuh bayaran. Melalui RD, suami mantan ART-nya, sejumlah eksekutor disewa dengan harga Rp 500 juta. Hanya dua orang Sugeng dan Agus yang mengeksekusi. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *