Tangkuban Parahu Naik Level Waspada, Penerbangan Masih Normal

Metrobatam, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi mengumumkan kenaikan status Gunung Tangkuban Parahu menjadi Waspada (Level II) dari Normal (Level I) pada Jumat (2/8) pukul 08.00 WIB. Kepala PVMBG Kasbani memastikan penerbangan di langit Bandung dan sekitarnya masih aman.

“Sejauh ini penerbangan di Bandung masih aman. Jaraknya (Tangkuban-Bandung) jauh ya, tingginya abu vulkanik juga tidak terlalu tinggi,” kata Kasbani dalam keterangan kepada pers di Ruang Monitoring PVMBG.

Menurut Kasbani, erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu berkarakteristik freatik. Erupsi ini masih berkait dengan pelepasan uap air. Adapun sebaran abu vulkaniknya tidak menyebar ke daerah lain.

“Sebaran abu masih di sekitaran puncak di daerah kawah. Tentunya untuk antisipasi masyarakat sekitar mulai menyiapkan masker,” katanya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, pihaknya sudah mengeluarkan tanda VONA berwarna oranye pascaerupsi.

“Sejauh ini kami sudah keluarkan vona warnanya orange karena ini tingginya baru sampe 2.200-an. Tentu dia menyebar sesuai dengan arah angin. Kemarin, arah angin ke arah timur utara,” ujarnya.

Kasbani menyebutkan, gunung yang berada di antara Kabupaten Subang dan Bandung Barat itu mulai meningkat aktivitas vulkaniknya sejak Jumat (26/7). Bahkan pada Kamis (1/8) malam hingga Jumat (2/8) dini hari sudah terjadi 8 kali erupsi.

“Ancaman bahayanya meningkat. Dari data seismik kelihatan pada Kamis malam pukul 20.46 WIB mulai erupsi, dengan tinggi 180 meter dari dasar kawah. Diikuti oleh erupsi berikutnya empat kali yang pertama dan empat kali lagi dan sampai pagi ini erupsi masih berlangsung,” ujarnya.

Namun demikian, Kasbani meminta masyarakat tidak panik dan jangan terpengaruh informasi sesat. Sejauh ini, kata dia, rekomendasi untuk menjauhi pusat kawah berjarak 1,5 kilometer.

“Di luar 1,5 kilometer masih aman. Untuk daerah bawah seperti Ciater dan lainnya masih aman, masih bisa berwisata. Asal tidak masuk radius 1,5 kilometer dari pusat kawah,” kata Kasbani.

BNPB Minta Warga Tenang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa meski erupsi kembali terjadi pada Kamis kemarin (1/8). Namun, BNPB mengingatkan warga agar menghindari kawasan kawah gunung tersebut.

Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi sebanyak tiga kali, pada Jumat (2/8) pukul 00.06 WIB, 03.57 WIB, dan 06.07 WIB dengan tekanan sedang dan kolom abu ke arah barat laut.

“Masyarakat diharap tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa,” Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Jumat (2/8).

Agus meminta masyarakat agar senantiasa mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Selain itu, dia meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang beredar tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu.

Agus lalu mengingatkan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki Gunung Tangkuban Parahu untuk tidak mendekati kawah puncak dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif. Ia meminta masyarakat waspada terhadap letusan freatik yang bisa terjadi tiba-tiba tanpa didahului gejala vulkanik yang jelas.

“Kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu juga sudah ditutup sementara hingga jarak aman,” katanya.

Gunung Tangkuban Parahu sebelumnya kembali erupsi pada Kamis (1/8) kemarin. Dari hasil rekaman seismograf tercatat empat kali gempa letusan, 255 kali gempa hembusan, empat kali gempa vulkanik dangkal, dan tremor terus menerus dengan amplitudo dominan 20 milimeter.

Kolom abu juga tercatat mencapai ketinggian 100-180 meter dari dasar kawah dan condong ke utara dan timur. Agus mengatakan, suara gemuruh terdengar dan sebagian material letusan jatuh kembali ke dalam kawah.

“Berdasarkan hasil analisa data visual dan instrumental serta potensi ancaman bahayanya, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Perahu meningkat menjadi level II atau waspada,” ucap Agus.

Namun, kata Agus, tingkat aktivitas tersebut dapat dievaluasi kembali sesuai potensi perubahan tingkat bahaya aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pertama kali pada Jumat (26/7), pukul 15.48 WIB. Kolom abu teramati dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas puncak.

Kawasan wisata di sekitar gunung pun ditutup sementara pascaerupsi. Pantauan PVMBG, jatuhan abu vulkanik dari erupsi Gunung Tangkuban Perahu mencapai radius 1 hingga 2 kilometer. (mb/cnn indonesia/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *