Kapolri: Benny Wenda, ULMWP dan KNPB Ada di Balik Rusuh Papua

Metrobatam, Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan Benny Wenda, The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berada di balik aksi demonstrasi anarki yang terjadi di dalam dan di luar Papua dan Papua Barat.

“Apa yang terjadi di Papua didesain oleh kelompok tersebut untuk tujuan tertentu yang ingin membuat kisruh. Direktorat Siber sudah memantau kelompok-kelompok yang memproduksi berita-berita tentang Papua,” ujar Tito, di Jayapura, Kamis (5/9) seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan, keberadaan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) juga digerakkan ULMWP dan KNPB. Atas dasar itu, sambung Titio, masyarakat diimbau tak terpengaruh dengan isu-isu yang dikemas untuk membuat Papua kisruh.

“ULMWP dan KNPB bertanggung jawab terhadap berbagai aksi yang terjadi dan nama-namanya sudah ada, sehingga penegakan hukum akan dilakukan,” ujar Tito.

Bacaan Lainnya

Jenderal polisi yang pernah menjadi Kapolda Papua itu menegaskan andai hukum tidak ditegakkan, maka mereka akan terus bermain dengan mengorbankan masyarakat.

Tito menjelaskan, berbagai aksi yang dilakukan di Papua itu dilakukan dalam rangka rapat di Komisi HAM di Jenewa tanggal 9 September, sehingga nantinya ada laporan tentang kerusuhan di Papua.

Selain itu, tanggal 23-24 September ada Sidang Umum PBB dengan semua negara menyampaikan pandangannya, namun tidak ada agenda tentang Papua.

Meskipun begitu, sambung Tito, kelompok-kelompok itu berupaya melalui negara-negara tertentu akan sengaja melempar isu tentang rusuh di Papua.

Di satu sisi, Tito mengtakan saat ini kondisi di Jayapura sudah kondusif dan aktivitas masyarakat kembali normal.

Selain itu, pada hari yang sama, Tito pun telah membesuk tiga polisi yang menjadi korban saat melaksanakan penanganan aksi demo di Deiyai dan penanganan KKSB di Wamena. Tiga polisi itu hingga kini masih dirawat di RS Bhayangkara, Kotaraja, Papua.

Para petugasi yang dibesuk itu adalah Bripda Deni Taime dan Bripda Rifki, anggota Polres Paniai yang mengalami luka akibat terkena panah dan senjata tajam. Satu lagi adalah Ipda Iwan yang menjadi korban penembakan KKSB di Wamena.

Sementara itu kepada CNNIndonesia TV, Benny Wenda menyangkal keterlibatan dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

“Saya pikir tidak karena tuntutan saya, sekepemimpinan saya itu secara damai untuk [menuntut] referendum. Waktu saya memimpin saya selalu menyerahkan kepada rakyat papua untuk secara peacefully demonstrasi menyampaikan pendapat kepada bangsa Indonesia terutama tuntutan referendum keluar di jalan secara damai,” ujar Benny yang berada di Inggris.

Kapolri: Benny Wenda, ULMWP, KNPB Ada di Balik Rusuh PapuaPemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda. (Dok. The Office of Benny Wenda)

Kepada CNNIndonesia.com, Kepala Sub Bagian Humas Ditjen Imigrasi,Sam Fernando memastikan Benny bukan lagi Warga Negara Indonesia (WNI). Benny telah menerima suaka dan menjadi warga negara Inggris.

“Tercatat 2003 Benny sudah tinggal di Inggris,” kata Kepala Sub Bagian Humas Ditjen Imigrasi, Sam Fernando saat dihubungi, Rabu (4/9).

Sam enggan menjelaskan detail waktu dan kronologis Benny tidak lagi berstatus WNI.

Sementara itu, ULMWP dibentuk Benny pada 7 Desember 2014 di Vanuatu. Benny Wenda pun ditunjuk sebagai ketua. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *