Gerindra Jawab PA 212 Tak Undang Prabowo di Reuni Desember

Metrobatam, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade menghormati keputusan Persaudaraan Alumni 212 yang tak mengundang Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto ke reuni 212 yang rencananya akan digelar di Monas, Jakarta bulan depan. Andre menyebut mengundang atau tidak urusan PA 212 sebagai penyelenggara.

“Itu terserah teman-teman saja,” kata Andre kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/11).

Andre sendiri enggan mengomentari lebih lanjut terkait tak diundangnya Prabowo ke agenda tersebut. Ia hanya mengatakan PA 212 yang berhak untuk mengundang siapapun yang mereka inginkan.

“Itu haknya teman-teman, kami menghormati. Itu hak teman-teman [untuk tak mengundang Prabowo],” kata Andre.

Bacaan Lainnya

Selain itu, Andre mengatakan Gerindra turut menghormati PA 212 yang ingin kembali menggelar reuni 212. Ia hanya berpesan kepada PA 212 agar tetap menjaga kedamaian dan menyejukkan.

“Kalau mau bikin acara, baik teman-teman PA 212, harapan kita tetap bikin acara yang aman damai dan menyejukkan,” kata Andre.

Sekadar diketahui, PA 212 sempat mengundang Prabowo untuk menghadiri acara reuni 212 di Monas tahun lalu. Kala itu, reuni 212 diadakan bertepatan dengan gelaran kampanye Pilpres 2019.

Prabowo pun menghadiri acara tersebut dengan kapasitasnya sebagai capres.

Sebelumnya, Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin menyatakan PA 212 tak pernah membahas untuk mengundang Prabowo dalam acara reuni 212 di Monas bulan depan.

Novel menegaskan pihaknya bukan tak mengundang Prabowo, tapi memang tak pernah membahas untuk mengundang tokoh politik mana pun selama rapat persiapan.

Jangan sampai Ganggu Hak Orang

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid tak mempermasalahkan rencana reuni 212 yang akan digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Monas, Jakpus. Zainut menilai aksi itu sah-sah saja sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

“Jadi menurut saya itu sudah dilaksanakan beberapa kali, jadi saya kira tidak masalah,” ujar Zainut di kantor MUI, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).

Zainut mengatakan Indonesia sebagai negara demokrasi dan menjunjung tinggi hak asasi, keinginan berkumpul, dan menyampaikan pendapat boleh dilakukan siapa pun. Sepanjang, kata dia, aksi itu dilakukan dengan baik dan tidak mengganggu ketertiban.

“Sepanjang itu dilakukan sesuai dengan koridor hukum dengan cara yang baik, dengan akhlak yang baik dan juga tentunya yang mengindahkan ketertiban,” katanya.

“Jangan sampai kegiatan itu justru mengganggu hak orang lain. Karena hak asasi kita kan dibatasi hak asasi orang lain,” sambungnya.

Diketahui, PA 212 berencana menggelar reuni pada 2 Desember 2019. Mereka berharap Habib Rizieq Syihab bisa hadir.

“Iya, benar, dan ini kan sudah menjadi agenda rutin tahunan,” kata juru bicara PA 212 Habib Novel Bamukmin saat dimintai konfirmasi, Senin (4/11). (mb/detik)

Pos terkait