Jokowi Akan ‘Ganggu’ yang Masih Doyan Impor Minyak

Metrobatam, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan tinggal diam terhadap pihak-pihak yang selama ini masih senang mengimpor minyak dan gas (migas). Padahal, kegiatan tersebut menjadi penyebab neraca dagang tekor dan defisit transaksi berjalan.

Bahkan, Jokowi siap menindak setiap orang yang ingin ‘mengganggu’ program mandatori biodiesel, karena mampu mengurangi impor minyak.

“Bapak ibu tahu semuanya, ada yang tidak mau diganggu impornya baik minyak maupun LPG, ini mau saya ganggu,” kata Jokowi saat acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2019 di Artpreneur Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Saat ini pemerintah sudah menjalankan program B20 yang berasal dari kelapa sawit. Pada awal Januari 2020, program tersebut ditingkatkan menjadi B30 dan pada akhirnya nanti menjadi B100.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya program tersebut, maka produk minyak kelapa sawit Indonesia tidak perlu takut diganggu kampanye hitam di Eropa.

“Sehingga urusan neraca perdagangan dan transaksi berjalan kita jadi lebih baik. Kenapa tidak dikerjakan? karena ada yang senang impor minyak. Saya tahu yang impor siapa sekarang, yang sudah saya sampaikan kalau ada yang mau ganggu, pasti akan saya gigit orang itu. Nggak akan selesai kalau masalah ini tidak kita selesaikan,” jelas dia.

Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta kepada seluruh pejabat negara untuk menyusun strategi bisnis Indonesia ke depan. Salah satu bisnis yang perlu dirancang dari sekarang adalah nikel. Di mana, komoditas ini bisa diproduksi sebagai bahan baku lithium baterai untuk mobil listrik.

“Ini harus diatur sehingga kita bisa menjadi pemain besar produksi mobil listrik dunia. Ini akan besar-besaran diproduksi karena orang tidak senang gunakan energi fosil. Strategi itu harus didesain dari sekarang. Kita punya kekuatan itu kenapa tidak dikerjakan,” ungkap dia. (mb/detik)

Pos terkait