Puluhan Personel Bakamla RI Terima Pembekalan BHD dan Hipertensi

Metrobatam.com, Jakarta – Menghadapi situasi saat pemberian pertolongan terhadap korban tenggelam di laut, personel Bakamla RI mendapatkan sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Hipertensi di Kantor Bakamla Rawamangun, Jl. Pemuda Kav. 56, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur kemarin.

Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Hipertensi disampaikan oleh personel Bagian Kesehatan Bakamla RI yaitu Heri Saputra, A.md. Kep., dan Ika Sri Inderayati, A.md. Kep.

Selain melakukan patroli keamanan laut, tugas Bakamla RI juga melakukan keselamatan di wilayah perairan Indonesia. Dengan dilakukanya Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) diharapkan personel Bakamla RI dapat mengetahui alur BHD pada saat terjadi henti jantung/tenggelam dan mencegah terjadinya Hipertensi saat bertugas.

Dalam pembahasannya Inderayati, menjelaskan tentang bahaya hipertensi yang dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, retinopati (kerusakan retina mata), penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf dan gangguan serebral (otak). Faktor resiko yang dapat menyebabkan Hipertensi sangat banyak, seperti umur, jenis kelamin, kegemukan (obesitas), merokok, dan konsumsi garam berlebih.

Bacaan Lainnya

“Sesorang yang memiliki riwayat keturunan keluarga/ genetik yang memiliki penyakit hipertensi memiliki kemungkinan ± 70% dapat menderita hipertensi”, ujar Inderayati.

Pada kegiatan selanjutnya diisi oleh Heri Saputra yang menjelaskan tentang Alur Bantuan Hidup Dasar dengan cara 3A (Aman diri, Aman lingkungan, dan Aman korban), melakukan cek respon kesadaran korban, memanggil bantuan orang sekitar serta menghubungi call center emergency, cek nadi dan pernapasan resusitasi jantung paru (melakukan pijat jantung).

Dalam sosialisasi tersebut Heri,  mengajak personel Bakamla RI untuk mempraktikkan langsung High Quality CPR, yaitu melakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali/ menit, melakukan kompresi dada dengan kedalaman 5-6 cm dengan memastikan dada rekoil penuh setiap kali kompresi dada, minimalkan jeda saat melakukan kompresi dada, dan memberikan ventilasi yang cukup (2 napas buatan setelah 30 kompresi dada, setiap napas buatan diberikan lebih dari 1 detik, setiap kali diberikan dada terangkat penuh).

Seluruh kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik, sehingga seluruh peserta sosialisasi mendapatkan ilmu, pemahaman serta dapat mempraktikkan langsung High Quality CPR dan cara mencegah hipertensi. Akhir kegiatan Inderayati memberikan cara untuk mengendalikan hipertensi dengan teknik “CERDIK” yaitu dengan Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress.

 

(Mb/Kasubbag Humas Bakamla RI)

Pos terkait