Anies Baswedan Hadiri Reuni 212 Berpakaian Dinas

Metrobatam, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam acara Reuni 212 di kawasan Silang Monas, Jakarta, Senin (2/12) pagi. Anies yang mengenakan pakaian dinas itu tiba sekitar pukul 06.00 WIB.

Tak ada sepatah kata dari Anies terkait kehadirannya di Reuni 212 ini. Dia langsung menuju panggung utama. Anies duduk bersama para tokoh dari FPI dan GNPF Ulama, seperti Sobri Lubis, Slamet Maarif, Yusuf Martak, dan Haikal Hassan.

Sementara itu alunan salawat melantun dari massa Reuni 212. Alunan salawat ini sudah bergema sejak pukul 05.00 WIB.

Pemimpin doa di atas panggung lantas menyerukan kalimat takbir diikuti para peserta. Gema takbir dan salawat pun beriringan menyongsong matahari terbit.

Bacaan Lainnya

Bendera merah putih dan bendera kalimat tauhid bersamaan dikibarkan peserta Reuni 212. Gerakan mengayun bendera itu dilakukan bersamaan saat mereka mengumandangkan salawat untuk memperingati Maulid Nabi.

Bukan saja bendera merah putih dan kalimat tauhid, terdapat pula bendera Palestina, identitas organisasi, dan perkumpulan 212.

Sebagian peserta yang tak memegang bendera tampak tak ingin kehilangan momen dan bersegera mengambil gambar.

Salawat kemudian diselingi dengan lagu perjuangan peserta aksi. Hampir semua peserta terdengar semangat menyanyikan dan irama lagu yang menghentak.

Sebelum salawat tersebut, pemimpin doa terdengar memohon agar petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bisa segera pulang ke Indonesia. Doa juga memohonkan agar pemimpin Indonesia termasuk Presiden Joko Widodo menjalankan amanah.

Sementara itu sejumlah peserta memilih meninggalkan acara lebih awal. Salah satu peserta yang pulang lebih awal yaitu Muhammad Ali (48). Ali mengatakan memilih meninggalkan lokasi acara karena tidak ingin meninggalkan tanggung jawabnya sebagai tenaga pengajar.

“Ada tugas panggilan sebagai guru. Jadi, kewajiban saya, saya laksanakan. Insya Allah dua-duanya mendapat nilai dari Allah SWT,” kata Muhammad Ali di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Guru di salah satu SMP Swasta ini menyampaikan bahwa, setidaknya dia sudah meluang waktu untuk hadir di acara reuni 212. Hal tersebut sebagai bentuk rasa memilikinya terhadap gerakan 212.Hal senada juga dilakukan peserta reuni lainnya H Syahrullah (53). Syahrul mengungkapkan alasannya meninggalkan acara sebelum selesai.

“Saya itu sebagai guru yang hari ini kebetulan pengambilan nilai,” ungkap Syahrul.

Selain itu, Syahrul berharap gerakan reuni ini terus dilaksanakan tiap tahun.

“(Reuni 212) harus terus, harus ada,” ucap Syahrul. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait