Gerindra Persilakan Fadli Zon dkk Jadi Jubir Komisi dan Dapil

Metrobatam, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan partai tak memiliki hak untuk melarang kader yang bukan berstatus sebagai juru bicara khusus untuk bicara sesuai porsinya.

Menurutnya, para kader non-jubir khusus itu memiliki kewenangan untuk sekadar bicara di komisi terkait atau mewakili daerah pemilihannya (dapil) masing-masing.

“Ya di luar dari [jubir khusus] itu kami enggak punya hak untuk melarang, karena mereka sesungguhnya punya kewenangan untuk bicara di komisinya, untuk bicara di dapilnya,” kata Muzani di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/12).

Muzani menegaskan bahwa kewenangan untuk bicara atas nama Partai Gerindra sudah diformalisasi kepada lima orang juru bicara khusus.

Bacaan Lainnya

“Nanti kalau ada apa-apa yang bersangkutan bisa menyampaikan ke nama-nama tersebut untuk disuarakan bisa seperti itu,” kata dia

Selain itu, Muzani menyatakan bahwa penunjukan lima kader sebagai juru bicara khusus merupakan bentuk tata tertib atau tata krama yang dimiliki oleh Gerindra.

Ia lantas membandingkannya dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju yang juga memiliki status sebagai jubir presiden. Akan tetapi, Jokowi turut menunjuk jubir khusus di Istana untuk memudahkan komunikasi dengan masyarakat.

“Lalu ini kan bagian dari tour of duty, proses pergiliran di dalam internal partai, karena tour of duty tentu ada yang diangkat ada yang tergantikan kira-kira seperti itu,” kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara resmi telah menunjuk lima kader Gerindra sebagai juru bicara khusus.

Kelima kader Gerindra yang ditunjuk sebagai jubir khusus yaitu Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, Ketua DPP Gerindra Habiburakhman, serta dua Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sugiono.

Sementara, kader yang biasanya jadi represtentasi Gerindra, seperti Fadli Zon, Andre Rosiade, Arief Poyuono, tak kebagian kursi. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait